TRAGEDI ALEPPO DAN KETIADAAN KHILAFAH
"Satu Nyawa Melayang Setiap 25 Menit di Aleppo"
- Perserikatan Bangsa-Bangsa -
Pernyataan di atas yang juga menjadi lead dalam tulisan ini adalah berasal dari pernyataan Perserikatan Bangsa-bangsa yang juga dikutip menjadi judul artikel kompas.com pada Senin, 2 Mei 2016 lalu. Kota yang juga disebut Halab dalam Bahasa Arab ini mengalami serangan militer semenjak pekan lalu melalui serangan dua area sekaligus, serangan udara oleh Rusia dan serangan darat oleh Suriah. Yang akhirnya hingga hari ini, beratus korban tewas dan sisanya mengalami luka-luka, tak peduli ia anak-anak maupun seorang wanita. Mengapa pembunuhan bahkan pemusnahan massal ini semua bisa terjadi ? Mengapa 'mereka' tega menghabisi manusia-manusia yang ada hidup di wilayah ini ? Bukankah mereka rakyat sipil, mengapa kok dibunuh bahkan dimuskahkan sampai seakan-akan mereka yang hidup di sana itu 'tidak ada' ? Dan sebagainya pada akhirnya menjadi goncangan pertanyaan yang spontan dikatakan oleh publik. Bisa jadi oleh kita sendiri sebagai saudara sesama muslim.
Related
Padahal Aleppo yang juga menjadi kota 'dahsyat' di dunia adalah kota yang menjadi saksi bahwa barat-timur dunia berhutang budi kepada kota ini. Khususnya dalam sejarah masa-masanya. Rusia mungkin tidak tahu bahwa Aleppo pernah menjadi nexus perdagangan timur dan eropa. Suriah saat ini juga mungkin menutup telinga bahwa Aleppo adalah wilayah yang telah menaikkan derajat peradaban Suriah hingga saat ini. Dan mungkin Amerika Serikat juga 'ga mau tau' kalau dulu Aleppo telah memberikan sumbangsih besar terhadap dunia, khususnya karena Aleppo menjadi kotanya para khulafa' umayyah yang dalam sejarahnya telah banyak menarik banyak konsulat eropa untuk datang ke Aleppo dalam rangka perdagangan dan ekonomi.
Merujuk kepada tulisan saya, "Syam dan Islam Ideologis", yang salah satu paragrafnya menceritakan kisah pada zaman Umar Bin Khattab, bahwa Suriah juga ditinggali oleh masyarakat 3 agama, Yahudi, Kristen, dan Islam. Dan mereka hidup damai, karena Islam mampu mengatur segala aspek pemecahan problem kehidupan mereka semua. Belum lagi, sejarah penaklukkannya, berawal dari perang mu'tah, bahwa Rasulullah SAW sebagai kepala negara mengangkat amiirul jihad untuk mem-futuhat Syam dari kekuasaan Romawi Timur (Byzantium). Biidznillah, syam menjadi milik Islam, dan Damaskus sempat menjadi 'aashimatul madinah (ibu kota) peradaban Islam pada masanya. Sehingga, adanya KHILAFAH menjadi bukti nyata penjagaan dan keutuhan terhadap Suriah.
Wallaahu a'lam bi ash-shawaab.
Oleh : Awaluddin Azzam
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "TRAGEDI ALEPPO DAN KETIADAAN KHILAFAH"
Post a Comment