-->

Hukum 2016, Bagaikan Sinetron, Lucu dan Banyak Teka-teki


Dakwah Media - Penegakan hukum oleh aparatur yang memegang teguh prinsip berkeadilan merupakan salah satu instrumen penting menjaga keutuhan Indonesia.

Begitu kata pengamat hukum pidana Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad dalam diskusi "Refleksi Akhir Tahun 2016 dan Proyeksi Tahun 2017" yang diselenggarakan oleh Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Media Center Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/12).

Kata dia, penegakan hukum seperti itu masih jauh dari kenyataan karena yang terjadi justru layaknya sinetron yang tayang di televisi.

"Penegakkan hukum saat ini penuh dengan teka teki," sesalnya.

Related

Dia kemudian mencontohkan penanganan kasus kopi bersianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso yang hanya dijerat 20 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum. Padahal menurut dia, dalam kasus tersebut JPU harusnya menjerat dengan hukuman seumur hidup.

"JPU menyebut tidak ada hal hal yang memenuhi pidana seumur hidup," bebernya.

Kemudian, lanjut dia, tak sedikit pula pengadilan memberikan putusan bebas terhadap beberapa tindak pidana korupsi.

"Konon terjadi unsur kerugian negara tapi malah divonis bebas," ujarnya.

Suparji mencontohkan kasus pembelian lahan untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Padahal, dalam kasus ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah jelas menemukan adanya kerugian negara.

Suparji juga mempersoalkan tentang lambannya polisi dalam memproses kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Menurut dia, masyarakat ketika itu menilai polisi kerjanya kurang cepat, sehingga mereka menggelar aksi besar 411 dan 212.

"Jadi, saya ingin katakan bahwa penegakan hukum pada tahun 2016 penuh dengan misteri belum bisa bicara secara akurat," imbuhnya.

Karenanya, Suparji mengatakan di tahun 2017 nanti, aparat penegak hukum akan dihadapkan dengan tantangan dan ujian untuk melakukan tegaknya hukum yang berkeadilan.

"Aspek profesionalitas harus di kedepankan demi tegaknya kehidupan berbangsa," pungkasnya [rmol]
Plis Like Fanpage Kami ya

Related Posts

0 Response to "Hukum 2016, Bagaikan Sinetron, Lucu dan Banyak Teka-teki"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close