-->

BANDAR BESAR DAN CHINA'S VISION


Dakwah Media -  Adnan Khan menulis bahwa China tidak bermaksud menjadi pemimpin dunia seperti AS. China hanya ingin menjadi "big player" dengan segala kepentingan pragmatisnya.

Kaum muslim tidak boleh terbuai oleh label pemimpin muslim tapi kebijakan-kebijakannya justru pro China. Pemimpin muslim saja tak cukup, kita butuh ideologi Islam.

1. Banyak orang kaya Indonesia yang melakukan sekuritisasi asset di lembaga keuangan di LN, seperti keluarga S1 dan S2. Dari sekuritisasi asset tersebut, dananya kemudian ada yang digunakan untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia dengan model PPPs (public private partnership).

2. China mendominasi Indonesia itu fakta. Meski tidak semua informasi yang bertebaran di media juga dapat dipertanggungjawabkan. China dominasi Indonesia di era Jkw lebih dominan karena motif ekonomi. Kalau AS biasanya paket dengan intervensi hukum dan politik. China bukanlah wakil murni komunisme, karena sudah mulai jadi kapitalis. Sosialisme komunisme telah lama terkubur.

3. Intervensi China ke Indonesia melalui 2 pendekatan: para pengusaha dan pemerintah Tiongkok langsung. Pengusaha lewat jaringan bisnis mereka yang sudah sangat menggurita, menguasai asset-aset strategis dari hulu hingga hilir. Pemerintah China juga langsung ambil bagian dalam kebijakan, seperti kasus High Train, karena misi penguasaan jalur dagang.

4. Terkait para bandar, kita sering mendengarnya dengan sebutan 9 naga. Kalau kita browsing maka yang muncul biasanya daftar pengusaha (9 orang), mulai dari N1, N2, N3, dst. Istilah 9 naga itu ada sejarahnya. Kita bisa berangkat dari gelapnya hukum rimba di Hongkong. Kemudian China bantai Hongkong. Sebagian pindah ke Thailand. Sekarang Hongkong disebut2 sebagai daerah paling aman di dunia. Ya, 9 naga adalah simbol gangster kala itu. Namun hari ini untuk menyebut para pengusaha yang kendalikan politik ekonomi Indonesia. Apakah jumlahnya 9 orang? Tidak mesti. Apakah benar seperti yang banyak beredar bhw mereka adalah N1, N2, dll? Jawabnya mereka adalah proxy juga. Ada orang di atasnya. Misalnya N1 dan N2 itu tangan kanannya B1. B1 adalah seorang WNI keturunan China yang tinggalnya di Singapura.

5. Aset B1 itu dari hasil revolusi kebudayaan China. Para bandar menguasai ekonomi Indonesia mulai bisnis putih (properti, dll) hingga yang hitam (dunia malam).

6. GDP Indonesia itu peringkat 13. Defisit neraca berjalan 2,7 persen. Padahal defisit yang ditolelir tidak boleh sampai 3 persen. Makanya pemerintah tidak boleh lagi berhutang. Akhirnya skema pembangunan infrastruktur yang membutuhkan dana besar dengan pola PPPs. Swasta yang meminjam. Contohnya adalah Sawah Merauke, Kereta Cepat, dll.

7. Kasus Pilkada DKI Jakarta adalah yang paling jelas terkait perebutan dominasi antara Naga dan Elang. Pasca kasus yang membelit Ahok, sebenarnya Naga sudah deal investasi di calon lain. Di pihak lain, pasca kemenangan Trump, kelompok Elang sudah deal dengan salah satu pasangan. Apa yang sedang dipertaruhkan? Diantaranya adalah Giant Sea Wall (reklamasi Jkt). Wacana pengalihan standar uang ke Yuan adalah perang urat saraf dari kubu Naga. Pertarungan Pilkada DKI sekarang menjadi sama kuat.

8. Proyek Reklamasi, sebanyak 17 pulau dibagi-bagi ke para pengembang baik BUMD maupun swasta. Untuk apa itu semua? Untuk dana pembuatan tanggul besar Jakarta. Ini terkait dengan isu “penyelamatan” Jakarta yang akan tenggelam. Kawasan itu nanti akan jadi kawasan elit dan steril. Kemarin2 ada sebagian bandar yang sdh jualan bahkan sudah sold out. Padahal harga pokok tanah belum keluar dalam keputusan gubernur. Maka bandar yang lain tidak terima, makanya dibuat isu pembelian oleh orang China (isunya lagi panas kala itu). Padahal mereka bukan hanya jualan di China, tapi juga di negara-negara lain seperti Qatar dan Dubai.

9. China mau bangun Jalur Sutera. Untuk jalur darat (Kereta Api) akan terhubung dari Surabaya hingga Belanda. Kereta cepat akan diubah menjadi kereta barang. Untuk laut akan melalui Sabang dan Natuna. Ini yang membuat AS bergegas ingin ambil-alih Indonesia dari dominasi China.

10. Negeri ini benar-benar jadi rebutan para bandar. Tentu saja adalah bandar besar. N1 dan N2 adalah proxy B1, M1 adalah proxy B2, M2 dan M3 juga adalah proxy B3.

11. Lantas apa benar ada serbuan tenaga kerja China? Jawabannya ya karena memang faktanya begitu. Begini, di China dikenal istilah warga negara, penduduk dan rakyat. Warga negara adalah orang yang memilki hak-hak sebagai warga negara. Dijamin negara. Kalau penduduk adalah semua org yang tinggal negara China termasuk yang sudah dicabut kewarganegaraanya, bisa jadi karena pelanggaran atau punya anak berlebih (melebihi kuota). Kalau rakyat (lebih dari 50 ras) siapa saja yang keturunan China termasuk yang tersebar di negeri lain.

Semua warga negara China adalah militer (wajib militer). Jadi kalau dikatakan tenaga kerja yg masuk Indonesia adalah militer tidak salah juga dalam arti tentara cadangan. Tapi sebenarnya yang banyak masuk ke berbagai negara termasuk Indonesia adalah penduduk yang tdk punya kewarganegaraan. Selisih penduduk dengan warga negara puluhan juta hingga ratusan juta orang. Angka yang besar. Ke berbagai negara mereka dikirim bahkan pakai kontainer. Logikanya, kalau warga negara lebih nyaman hidup di negaranya. Berbeda lagi dengan penduduk yg tdk punya kewarganegaraan, mereka tidak terjamin dan menjadi imigran gelap atau tenaga kerja di luar negeri. Inilah yang banyak masuk ke Indonesia. Akhirnya dimanfaatkan juga utk proyek2 pengusaha China. Juga banyak yg jadi sampah masyarakat spt jadi pelacur. Berapa jumlahnya? Tidak ada yang tahu pasti, karena masuknya juga lewat jalur barang.

12. Kepentingan China itu bisnis. Adapun agama hanya sebagai tools. Makanya bukan hal yang mustahil mereka akan membuat holding baru dengan menempatkan para proxy dari kalangan muslim pribumi jika keturunan China yg kafir tidak diterima.

13. Dalam sejarahnya, China dan Khilafah belum pernah berkonfrontasi, mungkin karena China tidak terlalu banyak motif politik. Dulu saat Abbasiyyah jatuh oleh Mongol, China juga jatuh. Kalau kita lihat analisis NIC, kebangkitan China ini menjadi salah satu skenario kemungkinan dunia tahun 2020 disamping 3 skenario lain. Bagi China yg penting aset dan dagangannya tdk terganggu.

14. Negeri ini terus menjadi rebutan para bandar (kapitalis) baik dari Timur maupun Barat. Meski Timur menguat, tetapi Barat masih pegang asset strategis SDA di Indonesia, migas dan minerba. Tentu saja yg jadi rebutan itu di luar Papua. Karena kalau Papua adalah wilayah titipan sebagai konsekuensi dari KMB kala itu.

0 Response to "BANDAR BESAR DAN CHINA'S VISION"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close