Negara Pailit Bukan Ambil Alih Freeport Malah Palaki Rakyat
Dakwah Media - Kenaikan berbagai kebutuhan masyarakat diawal tahun 2017 ini seakan menjadi gelombang tsunami yang yang menerjang rumah-rumah warga hingga menghabisi seluruh sendi-sendi perekonomian mereka. Bagaikan habis kena rampok, awal tahun semua menguras isi dompet warga, mulai dari kenaikan pengurusan STNK dan BPKB, lalu kenaikan listrik, disambung lagi dengan kenaikan BBM. Padahal semua kebutuhan tersebut adalah kebutuhan warga.
Ntizen Agus Santoso dari teknik pertambangan Unsri menuliskan di akun facebooknya pribadi "Setelah Pajak kendaraan naik 300%, BBM resmi naik 300 Rp/liter.. Harga sembako naik (listrik juga naik) dan hutang bertambah.." kamis (5/1/2017)
"Sementara Freeport yang benilai ribuan Trilyun masih melenggang membawa konsetrat emas, tembaga dan perak dengan kapal-kapalnya. Tak ada keberanian pemerintah untuk menghentikan ekspor konsentrat yang sudah ke-6 kalinya." Lanjut Agus "Smelter yang dibangun di Gresik hanya lelucon sampai saat ini tidak ada perkembangan, itupun hanya berkapasitas 300.000 sementara produksinya 2 juta ton konsentrat. Lha yang 1.7 juta ton mau dikemanain?? Tetap saja diangkut ke mamarika."
Agus pun mengajak menggunakan logika hitung-hitungan "Coba kita hitung ya berapa nilai 2 juta ton konsentrat emas dan copper cathode 400.000 ton per tahun.Dalam 1 ton kandungan konsentrat PT Freeport Indonesia, terdapat sebanyak 22 persen tembaga, 2.5 gram emas, dan 40 gram perak. Sisanya adalah lumpur pasir atau besi dan lain sebagainya. Anggaplah kita hitung emas harganya Rp500.000/gram sudah dapat berapa? Harga tembaga $2,55/gram dari perton dapat 220 kg... Udah berapa?? Belum lagi perak dan besinya."
"Berapa Trilyun???? Tolong hitungin, kalkulatorku sampe nge-hang..." lanjut Agus
"Tanggal 11 Januari 2017 ini habis izin ekspor konsentratnya, mana ada gerakan dari pemerintah untuk menghentikan ekspor konsentrat?? Kita lihat saja si Jonan (menteri ESDM), kalo gak berani mending ganti si Conan detective." pungkasnya
0 Response to "Negara Pailit Bukan Ambil Alih Freeport Malah Palaki Rakyat"
Post a Comment