-->

Nukman Luthfie : Media Mainstream kebenaran kecil Tapi Menuntut dipercaya



Dakwah
Media - 
Nukman Luthfie mengingatkan bahwa publik tidak bisa dipaksa untuk mempercayai media mainstream tertentu. Apalagi jika media mainstream masih kacau.

Pegiat media sosial itu mencontohkan berita dari media mainstream bahwa aplikasi Qlue Pemda DKI Jakarta ditutup oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

“Nyebar udah. Yang benci dengan tetangga sebelah, mengatakan ‘wuh ini, pejabat baru ini kok ngawur ya’” kata Nukman di Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan langsung oleh TvOne, Selasa (17/1/2017) malam.

Padahal yang benar, menurut Nukman, aplikasi Qlue tidak dimatikan. Hanya laporan dari RT dan RW yang tidak ada di aplikasi tersebut.

Siapa penyebar berita hoax tersebut?

“Siapa penyebabnya? Media maintream, Bos. Media mainstream-nya saja kacau tapi menuntut publik untuk benar. Kan nggak lurus cara berpikirnya,” pungkasnya.

Nukman juga mengkritik tajam Dewan pers yang memberi pernyataaan bahwa Media Mainstream media mulia yang harus dipercaya, media yang lain salah. media Mainstream juga pilih pilih sumbernya, karena itu masyarakat memilih alternativ media media baru.

Contoh lain adalah soal Klaim media mainstream tentang "Anugerah Presiden terbaik se Asia oleh bloomberg, padahalkan bohong. mana klarifikasinya?" ujar nukman

Seperti diberitakan sebelumnya, ILC kembali tayang di TvOne setelah beberapa waktu tidak tayang. ILC malam ini mengambil tema “Hoax versus Kebebasan Berpendapat” dengan menghadirkan sejumlah nara sumber. Di antaranya Menkominfo Rudiantara, Roy Suryo, Fahri Hamzah, Dewan Pers, Polri dan sejumlah nara sumber lainnya. [Ibnu K/dakwahmedia]

0 Response to "Nukman Luthfie : Media Mainstream kebenaran kecil Tapi Menuntut dipercaya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close