Percayakah Dengan Hantu?
Dakwah Media -
1. Kalau "percaya" di sini, dimaknai "iman", tentu tidak benar. Kita beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat, serta Qadr baik dan buruknya dari Allah ta'ala, bukan beriman pada hantu. :D
1. Kalau "percaya" di sini, dimaknai "iman", tentu tidak benar. Kita beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat, serta Qadr baik dan buruknya dari Allah ta'ala, bukan beriman pada hantu. :D
2. Jika hantu di sini dipahami ruh orang yang sudah mati, yang gentayangan, ini sepertinya juga bertentangan dengan banyak dalil yang menyatakan orang yang sudah mati itu hidup di alam kubur, mendapatkan nikmat kubur atau siksa kubur, sesuai keadaan masing-masing. Bukan jalan-jalan, apalagi menakut-nakuti manusia yang masih hidup.
3. Jika hantu di sini, dipahami adalah jin yang menakut-nakuti manusia dengan berbagai rupa dan bentuk yang seram, maka ini bisa diterima.
Adanya jin, sebagai makhluk Allah yang hidup di dunia ini, selain manusia, adalah hal yang benar dan diwartakan dalam Al-Qur'an. Mengingkarinya, bisa dikenakan vonis kafir.
Keadaan jin yang bisa berubah-ubah bentuk dan menyerupai berbagai makhluk, diinformasikan dalam berbagai hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kemudian, cerita dari berbagai negeri tentang penampakan dan munculnya makhluk-makhluk menyeramkan di hadapan mereka, sudah hampir menjadi berita mutawatir, yang sulit ditolak. Menganggap semua informasi ini sebagai khayalan dan imajinasi belaka, malah terlihat sebagai pemikiran yang absurd.
Perlu diketahui, ulama sekaliber Ibnu Taimiyyah saja mengakui adanya fakta pernikahan manusia dan jin. Artinya, berita-berita semacam ini, bukanlah sesuatu yang mustahil.
4. Meskipun "hantu" benar-benar ada, sebagaimana poin 3, bukan berarti kita harus takut padanya. Yang dicari syaithan dari kalangan jin tersebut memang rasa takut kita, yang bisa jadi mengarahkan kita pada hal-hal yang batil dalam agama.
Bisa jadi, kita kemudian berkeyakinan "hantu" tersebut punya kekuatan tertentu, yang sebenarnya tidak ada. Bisa jadi, kita kemudian terlibat dalam praktek perdukunan, untuk mengusir hantu tersebut, dan lain-lain.
Semua hal-hal yang haram dan batil, yang kita lakukan akibat penampakan hantu tersebut, itulah yang diinginkan. Ingat, tujuan syaithan adalah menyesatkan manusia.
5. Semoga Allah melindungi kita dari berbagai gangguan dan tipu daya syaithan, baik dari golongan jin dan manusia.
Oleh: Muhammad Abduh Negara
0 Response to "Percayakah Dengan Hantu?"
Post a Comment