GP Semarang : Tolak Festival Makan Babi !!
Dakwah Media - Menyambut Perayaan Tahun Baru Cina 2568 Pork Festival Semarang 2017 Diadakan Lagi. Yup, acara yang diadakan oleh Komunitas Kuliner Semarang ini adalah perhelatan ke-2, yang mana perhelatan yang pertama diadakan tahun lalu, pun untuk menyambut perayaan Tahun Baru Cina / Imlek di Semarang. Pork Festival adalah sebuah festival makanan yang mana bahan-bahan makanannya berasal dari olahan daging babi. Berbeda dengan tahun lalu, jumlah olahan makanan yang disediakan diinfokan mencapai 50 menu olahan daging babi, yang terdiri dari kurang lebih 30 stand. Festival ini diklaim adalah sebagi bentuk keberagaman budaya di Kota Semarang yang selalu terjaga.
Ketua Komunitas Kuliner Semarang, Firdaus Adinegoro, menyampaikan melalui Grup FB Kuliner Semarang, bahwa seperti pada judulnya, yang diperbolehkan untuk menikmati dipersilakan untuk datang dan menikmati dan men-share kegiatan tersebut. Dan kepada teman-teman Muslim yang tidak boleh makan/mencicipi, diharapkan tidak datang ke lokasi festival, demi mengantisipasi protes dari kaum intoleran, namun diperkenankan juga untuk men-share kegiatan ini, sebagai wujud kebhinekaan dan keberagaman Kota Semarang.
Sama seperti tahun lalu, Festival Pork ini diadakan di Mall Sri Ratu Pemuda. Acara diadakan selama seminggu penuh, mulai tanggal 23 – 29 Januari 2017. Diantara menu yang ditawarkan adalah berupa Garang asem iga babi, kebab babi, babi kare, dan banyak menu lainnya.
Event tersebut dinilai tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi umat muslim. Menurut Ketua Gema Pembebasan Daerah Semarang Gandha Yugo Prasetyo, "acara yang rencanannya bakal digelar pada tanggal 23-29 Januari mendatang itu sebaiknya dibatalkan saja. Ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat masyarakat saat ini mudah terprovokasi," kata Gandha
.
.
Gandha mengatakan, acara itu dapat disamakan dengan pembukaan tempat prostitusi dalam jangka waktu tertentu. Pasalnya makan babi dan berzina sama-sama haram dalam Islam. Apalagi, pusat perbelanjaan Sri Ratu yang jadi lokasi acara berada di kawasan dengan mayoritas penduduknya umat Islam. Akan ada banyak umat Islam yang akan melihat acara festival tersebut. Bagi muslim yang imannya lemah ada kemungkinan dia melanggar aturan Allah SWT. Kami menjaga kondisi agar akidah umat Islam terjaga.
Gandha pun mengatakan, pihaknya tidak akan keberatan jika acara itu digelar untuk kalangan terbatas dan tidak dipublikasi luas. "Silahkan tetap digelar tapi khusus untuk internal saja," ujar dia.
Terakhir Gandha mengatakan “Beginilah jika negara tidak menjadikan Islam sebagai dasar dan aturan, sehingga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat digelar secara publik bahkan ditengah-tengah komunitas umat islam, jadi sudah sangat mendesak penerapan syariat Islam secara menyeluruh karena Islam mengatur seluruh aspek kehidupan kita mulai dari diri sendiri sampai ke negara. Ketika Islam diterapkan dalam bentuk negara yaitu Khilafah Islamiyah, festival daging babi tidak akan terselenggara, karena negara Khilafah akan menjaga segala bentuk kemaksiatan seperti ini”. [dakwahmedia]
0 Response to "GP Semarang : Tolak Festival Makan Babi !!"
Post a Comment