Indonesia - Australia : Dari Penyadapan Sampai Kerjasama Militer
Dakwah Media - Indonesia dan Australia akan memulihkan sepenuhnya kerja sama militer menyusul berlangsungnya pertemuan bilateral antara PM Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Joko Widodo di Sydney, Australia pada Ahad (26/2). (republika.co.id 27/2/2017)
Masih ingatkah?
Jangan lupa Australia telah terlibat dalam invasi terhadap Afghanistan dan Irak yang dilakukan oleh AS dan sekutunya, hal ini meneguhkan posisi Australia sebagai mitra negara agresor AS. Rakyat Indonesia tidak lupa dengan penyadapan oleh Australia kepada kita yang mencuat ke publik diungkap harian Inggris The Guardian dan harian Australia The Sydney Morning Herald (18/11), ternyata mantan presiden SBY telah lama yang menjadi target penyadapan Badan Intelijen Australia (DSD). Bukan hanya SBY waktu itu, tapi juga Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wapres, Menko Perekonomian, Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, mantan Menkeu RI yang kini menjabat Direktur Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati, dan mantan Menpora Andi Mallarangeng turut disadap. Penyadapan itu dilakukan terhadap ponsel Nokia E-90-1 yang digunakan Presiden SBY dan Ani Yudhoyono, serta BlackBerry Bold 9000 yang dipakai Wakil Presiden Boediono. Atas tindakan tersebut, pemerintah Australia melalui PM Tony Abbot menolak untuk mengakui kesaalahan dan meminta maaf.
Harian Australia, Sydney Morning Herald –SMH- (www.smh.com.au) pada Kamis (31/10/2013), menyebutkan, kantor Kedubes Australia di Jakarta turut menjadi lokasi penyadapan sinyal elektronik. Dokumen rahasia NSA yang dimuat Der Spiegel jelas-jelas menyebut Direktorat Sinyal Pertahanan Australia (Defence Signals Directorate – DSD) mengoperasikan fasilitas program STATEROOM. Yaitu nama sandi program penyadapan sinyal radio, telekomunikasi, dan lalu lintas internet oleh AS dan para mitranya yang tergabung dalam jaringan ”FVEY” –Five Eye/Lima Mata-, yakni Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Disebutkan, DSD mengoperasikan program itu di fasilitas-fasilitas diplomatik Australia termasuk kantor Kedubes Australia yang ada di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Ini merupakan bukti bahwa kedubes AS dan Australia sejatinya merupakan markas intelijen.
Penyadapan dilakukan oleh negara tetangga yang selama ini dianggap mitra strategis bahkan sahabat. Juga bukan berarti, negara yang disadap kemudian hanya diam dalam pemakluman. Karena bagaimanapun penyadapan terhadap negara sahabat adalah pengkhianatan dan tindakan yang mempermalukan. Yang dipertanyakan masyarakat saat itu justru sikap pemimpin yang tidak berani melakukan tindakan tegas, yang ‘dihukum’ justru Duta Besar Indonesia untuk Australia yang disuruh pulang, bukannya Dubes Australia untuk Indonesia yang diusir.
Tolak Kerjasama Militer
Australia sebagai suatu bagian dari sistem pertahanan global Amerika Serikat. Konsepsi ini dimulai sejak pemerintahan Robert Menzies. Tujuan utama konsepsi ini adalah menempatkan Amerika Serikat dalam kedudukan yang sedemikian rupa, sehingga secara otomatis akan membantu Australia jika menghadapi ancaman nasional, terutama di sektor pertahanan-keamanan. Sebaliknya, bahwa Australia tidak dapat menghindarkan diri dari suatu komitmen total membantu Amerika Serikat, jika Negara Paman Sam tersebut menghadapi ancaman atau serangan militer.
Amerika Serikat dan Australia telah menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerjasama-kerjasama militer dengan Australia. Berdasarkan nota kesepahaman itu, Amerika akan memperkuat kehadiran militernya di wilayah Asia Pasifik. Penandatanganan nota kesepahaman ini memberikan kesempatan kepada Amerika untuk menempatkan lebih banyak personil Angkatan Laut dan Udaranya di wilayah Utara Australia secara periodik. Selain itu Washington diizinkan untuk memperkuat perlengkapan militernya di Australia dalam 25 tahun mendatang. Kesepakatan AS-Australia juga akan memperkuat kerjasama terkait sistem pertahanan rudal balistik.
Australia sebagai negara tetangga tidak pernah bersikap sebagai teman. Hanya di permukaan saja menampakkan keramahan. Padahal sejatinya terus memposisikan diri sebagai musuh. Ironisnya, PM Turnbull mengumumkan Australia akan membuka konsulat baru di kota kedua terbesar di Indonesia, Surabaya, Jawa Timur. Dalam pandangan Islam kerjasama militer dengan Australia wajib dihentikan karena negara ini termasuk negara muhariban fi’lan, yakni negara yang secara langsung turut memerangi dan membunuh umat Islam di berbagai kawasan dunia, khususnya di Afghanistan dan Irak. Terhadap negara semacam ini, tidak boleh ada hubungan diplomatik dalam bentuk apapun sampai negara ini benar-benar menghentikan semua tindakan permusuhan itu.
Masih ingatkah?
Jangan lupa Australia telah terlibat dalam invasi terhadap Afghanistan dan Irak yang dilakukan oleh AS dan sekutunya, hal ini meneguhkan posisi Australia sebagai mitra negara agresor AS. Rakyat Indonesia tidak lupa dengan penyadapan oleh Australia kepada kita yang mencuat ke publik diungkap harian Inggris The Guardian dan harian Australia The Sydney Morning Herald (18/11), ternyata mantan presiden SBY telah lama yang menjadi target penyadapan Badan Intelijen Australia (DSD). Bukan hanya SBY waktu itu, tapi juga Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wapres, Menko Perekonomian, Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, mantan Menkeu RI yang kini menjabat Direktur Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati, dan mantan Menpora Andi Mallarangeng turut disadap. Penyadapan itu dilakukan terhadap ponsel Nokia E-90-1 yang digunakan Presiden SBY dan Ani Yudhoyono, serta BlackBerry Bold 9000 yang dipakai Wakil Presiden Boediono. Atas tindakan tersebut, pemerintah Australia melalui PM Tony Abbot menolak untuk mengakui kesaalahan dan meminta maaf.
Harian Australia, Sydney Morning Herald –SMH- (www.smh.com.au) pada Kamis (31/10/2013), menyebutkan, kantor Kedubes Australia di Jakarta turut menjadi lokasi penyadapan sinyal elektronik. Dokumen rahasia NSA yang dimuat Der Spiegel jelas-jelas menyebut Direktorat Sinyal Pertahanan Australia (Defence Signals Directorate – DSD) mengoperasikan fasilitas program STATEROOM. Yaitu nama sandi program penyadapan sinyal radio, telekomunikasi, dan lalu lintas internet oleh AS dan para mitranya yang tergabung dalam jaringan ”FVEY” –Five Eye/Lima Mata-, yakni Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Disebutkan, DSD mengoperasikan program itu di fasilitas-fasilitas diplomatik Australia termasuk kantor Kedubes Australia yang ada di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Ini merupakan bukti bahwa kedubes AS dan Australia sejatinya merupakan markas intelijen.
Penyadapan dilakukan oleh negara tetangga yang selama ini dianggap mitra strategis bahkan sahabat. Juga bukan berarti, negara yang disadap kemudian hanya diam dalam pemakluman. Karena bagaimanapun penyadapan terhadap negara sahabat adalah pengkhianatan dan tindakan yang mempermalukan. Yang dipertanyakan masyarakat saat itu justru sikap pemimpin yang tidak berani melakukan tindakan tegas, yang ‘dihukum’ justru Duta Besar Indonesia untuk Australia yang disuruh pulang, bukannya Dubes Australia untuk Indonesia yang diusir.
Tolak Kerjasama Militer
Australia sebagai suatu bagian dari sistem pertahanan global Amerika Serikat. Konsepsi ini dimulai sejak pemerintahan Robert Menzies. Tujuan utama konsepsi ini adalah menempatkan Amerika Serikat dalam kedudukan yang sedemikian rupa, sehingga secara otomatis akan membantu Australia jika menghadapi ancaman nasional, terutama di sektor pertahanan-keamanan. Sebaliknya, bahwa Australia tidak dapat menghindarkan diri dari suatu komitmen total membantu Amerika Serikat, jika Negara Paman Sam tersebut menghadapi ancaman atau serangan militer.
Amerika Serikat dan Australia telah menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerjasama-kerjasama militer dengan Australia. Berdasarkan nota kesepahaman itu, Amerika akan memperkuat kehadiran militernya di wilayah Asia Pasifik. Penandatanganan nota kesepahaman ini memberikan kesempatan kepada Amerika untuk menempatkan lebih banyak personil Angkatan Laut dan Udaranya di wilayah Utara Australia secara periodik. Selain itu Washington diizinkan untuk memperkuat perlengkapan militernya di Australia dalam 25 tahun mendatang. Kesepakatan AS-Australia juga akan memperkuat kerjasama terkait sistem pertahanan rudal balistik.
Australia sebagai negara tetangga tidak pernah bersikap sebagai teman. Hanya di permukaan saja menampakkan keramahan. Padahal sejatinya terus memposisikan diri sebagai musuh. Ironisnya, PM Turnbull mengumumkan Australia akan membuka konsulat baru di kota kedua terbesar di Indonesia, Surabaya, Jawa Timur. Dalam pandangan Islam kerjasama militer dengan Australia wajib dihentikan karena negara ini termasuk negara muhariban fi’lan, yakni negara yang secara langsung turut memerangi dan membunuh umat Islam di berbagai kawasan dunia, khususnya di Afghanistan dan Irak. Terhadap negara semacam ini, tidak boleh ada hubungan diplomatik dalam bentuk apapun sampai negara ini benar-benar menghentikan semua tindakan permusuhan itu.
Oleh: Umar syarifudin (pengamat politik internasional)
0 Response to "Indonesia - Australia : Dari Penyadapan Sampai Kerjasama Militer "
Post a Comment