Akan Datang Suatu Zaman... (Titi Kala Mangsa)
Dakwah Media - Anas bin Malik menuturkan, Rasulullah SAW bersabda: “Akan tiba suatu masa pada manusia, dimana orang yang bersabar di antara mereka dalam memegang agamanya, ibarat orang yang menggenggam bara api.” (Hr. at-Tirmidzi)
Akan datang suatu zaman yang di dalamnya huruf-huruf al-Quran benar-benar dijaga, tetapi hukum-hukumnya ditelantarkan. Maknanya, para pemelihara mushaf al-Quran jumlahnya banyak. Namun, kebanyakan mereka tidak memahami isi al-Quran itu. Tidak pula pada saat itu-yang sesungguhnya telah terjadi pada zaman kini-manusia dipimpin oleh imam atau para penguasa yang menerapkan al-Quran di tengah-tengah mereka. Akibatnya, hukum-hukum al-Quran ditelantarkan. Ini jelas bertentangan dengan zaman Sahabat Nabi saw. saat manusia dipimpin oleh para pemimpin yang berhukum dengan al-Quran dan menerapkan al-Quran kepada mereka (Lihat: Al-Muntaqa Syarh al-Muwaththa’, I/429).
Sesungguhnya era kegelapan kapitalisme menyelimuti bumi, darah mereka yang ditumpahkan dan orang-orang yang dibunuh di mana-mana. Anda telah merasakan pedihnya era sekulerisme ini. Sekularisme menempatkan manusia pada posisi sebagai Tuhan. Dalam sistem buatan manusia Anda melihat segelintir orang memperbudak seluruh masyarakat untuk melayani keinginan dan kepentingan pribadi. Krisis yang yang melanda umat manusia merupakan bukti mencolok dan pengingat bahwa tidak hanya sosialisme - Marxisme yang rusak, tetapi juga menegaskan Kapitalisme sekular mengotori dunia dengan kegelapan.
Sementara orang kafir Barat menyatukan semua energinya untuk menghancurkan aspirasi umat Muslim, kemudian kita menemukan para penguasa negara-negara Muslim kongkalikong dengan kafir Barat. Pada saat yang sama Perang Salib yang diluncurkan oleh George Walker Bush di Afganistan di tahun 2001 telah membangkitkan kesadaran umat tentang wajah rusak imperialisme yang dilakukan oleh orang-orang Amerika, yang jauh lebih buruk daripada penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa sebelumnya.
Optimis
Jangan lupa, mungkin para pengemban dakwah mempunyai sumberdaya manusia atau keuangan yang terbatas di dalam menyebarkan syiar dakwah, tetapi mereka adalah pemikul kebenaran. Allah pasti akan menolong mereka, bukan orang-orang kafir dan munafik, sebagaimana firman Allah SWT (yang artinya): Sesungguhnya orang-orang yang kafir membelanjakan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan membelanjakan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Ke dalam Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan (TQS al-Anfal [8] 36).
Para penjajah kafir mengeluarkan harta mereka untuk memadamkan cahaya Islam. Namun, pada akhirnya mereka akan berada di dalam kekalahan. Itulah juga yang dilakukan oleh orang-orang kafir Qurays di dalam menghalang-halangi Rasulullah Muhammad saw. Qurays menggunakan semua cara kotor untuk mencegah orang-orang mendengarkan pesan-pesan Islam. Namun, pada akhirnya Islam menang. Yang membedakan umat Islam dengan umat yang lain adalah tekad mereka untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Tentu saja, tekad ini harus berbarengan dengan persiapan militer yang kuat. Itulah militer yang akan membela tegaknya Khilafah.
Umat Islam di manapun harus mencegah para agen politik lokal untuk mendukung musuh-musuh Islam. sikap ulama’ al-haq. Mereka berani menyuarakan kebenaran, meski harus menghadapi para penguasa mereka yg penghianat dan pengecut.
Perjuangan antara umat Islam melawan musuh-musuhnya terus berlangsung sampai Islam menang. Islam mewajibkan penyerahan semua orang baik pria maupun wanita kepada Sang Pencipta dan syariah berasal dari pesan-pesan Al-Quran dan wahyu.
Firman Allah SWT: “Dan masa (kejayaan/ kekuasaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (sebagai iktibar/ pengajaran)” (Ali Imran: 140)
Telah dekat Masanya…
Kini Fajar baru mulai menyingsing di dunia kaum Muslim. Pergolakan dan kebangkitan politik umat Islam kini telah dating, ini sebagai ekspresi alami umat Islam yang sadar sekaligus frustrasi terhadap tatanan geopolitik Barat. Pada saat dunia sedang melihat dan mendengar seruan yang keras untuk pendirian Khilafah dari Indonesia hingga hingga Tunisia. para pemimpin dunia tahu betul detik-detik kemenangan terus berdetak hingga berdirinya Khilafah.
Umat Muslim tidak akan pernah melupakan para penjahat yang telah memerintahkan dan melaksanakan semua kejahatan itu. Umat Islam tidak akan pernah menundukkan kepala dihadapan para tirani yang arogan itu. Kini api telah menyala, menolak padam, para ulama mukhlis akan terus, dengan lantang, meneriakkan kebenaran dengan kesabaran dan kerja keras, dan tidak akan kenal lelah berjuang menegakkan kembali Khilafah Islamiyah yang akan menyelimuti bumi dengan keadilan dan kedamaian. Khilafah adalah setetes air di atas tanah kering dan gersang, kemudian menghidupkannya hingga menjadi hamparan tanah hijau, yang menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya.
Sungguh benar apa yang dikatakan Ibn Al-Mubarak ra (w. 181 H): “Jika bukan karena Khilafah niscaya jalan-jalan tidak akan menjadi aman bagi kita dan kaum yang lemah di antara kita akan menjadi mangsa bagi kaum yang kuat.” (Ibn ‘Abdil Barr, At-Tamhid, 21/275)
Related
Sementara orang kafir Barat menyatukan semua energinya untuk menghancurkan aspirasi umat Muslim, kemudian kita menemukan para penguasa negara-negara Muslim kongkalikong dengan kafir Barat. Pada saat yang sama Perang Salib yang diluncurkan oleh George Walker Bush di Afganistan di tahun 2001 telah membangkitkan kesadaran umat tentang wajah rusak imperialisme yang dilakukan oleh orang-orang Amerika, yang jauh lebih buruk daripada penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa sebelumnya.
Optimis
Para penjajah kafir mengeluarkan harta mereka untuk memadamkan cahaya Islam. Namun, pada akhirnya mereka akan berada di dalam kekalahan. Itulah juga yang dilakukan oleh orang-orang kafir Qurays di dalam menghalang-halangi Rasulullah Muhammad saw. Qurays menggunakan semua cara kotor untuk mencegah orang-orang mendengarkan pesan-pesan Islam. Namun, pada akhirnya Islam menang. Yang membedakan umat Islam dengan umat yang lain adalah tekad mereka untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Tentu saja, tekad ini harus berbarengan dengan persiapan militer yang kuat. Itulah militer yang akan membela tegaknya Khilafah.
Umat Islam di manapun harus mencegah para agen politik lokal untuk mendukung musuh-musuh Islam. sikap ulama’ al-haq. Mereka berani menyuarakan kebenaran, meski harus menghadapi para penguasa mereka yg penghianat dan pengecut.
Perjuangan antara umat Islam melawan musuh-musuhnya terus berlangsung sampai Islam menang. Islam mewajibkan penyerahan semua orang baik pria maupun wanita kepada Sang Pencipta dan syariah berasal dari pesan-pesan Al-Quran dan wahyu.
Firman Allah SWT: “Dan masa (kejayaan/ kekuasaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (sebagai iktibar/ pengajaran)” (Ali Imran: 140)
Telah dekat Masanya…
Kini Fajar baru mulai menyingsing di dunia kaum Muslim. Pergolakan dan kebangkitan politik umat Islam kini telah dating, ini sebagai ekspresi alami umat Islam yang sadar sekaligus frustrasi terhadap tatanan geopolitik Barat. Pada saat dunia sedang melihat dan mendengar seruan yang keras untuk pendirian Khilafah dari Indonesia hingga hingga Tunisia. para pemimpin dunia tahu betul detik-detik kemenangan terus berdetak hingga berdirinya Khilafah.
Umat Muslim tidak akan pernah melupakan para penjahat yang telah memerintahkan dan melaksanakan semua kejahatan itu. Umat Islam tidak akan pernah menundukkan kepala dihadapan para tirani yang arogan itu. Kini api telah menyala, menolak padam, para ulama mukhlis akan terus, dengan lantang, meneriakkan kebenaran dengan kesabaran dan kerja keras, dan tidak akan kenal lelah berjuang menegakkan kembali Khilafah Islamiyah yang akan menyelimuti bumi dengan keadilan dan kedamaian. Khilafah adalah setetes air di atas tanah kering dan gersang, kemudian menghidupkannya hingga menjadi hamparan tanah hijau, yang menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya.
Sungguh benar apa yang dikatakan Ibn Al-Mubarak ra (w. 181 H): “Jika bukan karena Khilafah niscaya jalan-jalan tidak akan menjadi aman bagi kita dan kaum yang lemah di antara kita akan menjadi mangsa bagi kaum yang kuat.” (Ibn ‘Abdil Barr, At-Tamhid, 21/275)
Oleh: Umar syarifudin (pengasuh Majlis Taklim al Ukhuwah)
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Akan Datang Suatu Zaman... (Titi Kala Mangsa)"
Post a Comment