Bahas Rencana Pemindahan Ibukota Negara, Kepala Bappenas: Pindahnya ke luar Jawa, yang pasti itu
Dakwah Media - Pulau Jawa dianggap terlalu mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Itu pun aktivitas perekonomian di Jawa lebih banyak terkosentrasi di kawasan Jabodetabek atau DKI Jakarta, sehingga belum merata ke seluruh lapisan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro usai pembukaan Musyawarah Pembangunan Nasional Nasional (Musrenbangnas) 2017 di Jakarta, Rabu.
Dilansir KBN Antara, Bambang menjelaskan bahwa pihaknya masih terus mengkaji rencana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke wilayah baru di luar Pulau Jawa. Menurutnya, keinginan memindahkan pusat pemerintahan tidak semata-mata berfokus pada ibukota tapi lebih fokus lagi pada pusat pemerintahan.
Bila rencana tersebut benar-benar terealisasi, beban Jakarta yang kini dianggap terlalu berat, karena berperan ganda sebagai pusat pemerintahan, keuangan sekaligus pusat bisnis, dapat berkurang.
Namun demikian, satu hal yang pasti, lanjut Bambang, pemindahan ibukota harus keluar Pulau Jawa mengingat ketersediaan lahan yang lebih memadai.
“Pindahnya ke luar Jawa, yang pasti itu. Persisnya di mana, tentunya kita lihat pada ketersediaan lahan yang sudah 100 persen dikuasai oleh pemerintah, jadi tidak perlu ada pembebasan lahan lagi,” ujar Bambang.
Sebelumnya Bambang sempat mengatakan, ada beberapa kota kandidat yang berpotensi menjadi ibukota baru.
Dia mengakui salah satu kandidat ibukota baru adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Terkait munculnya nama Palangkaraya, sebagai kandidat ibukota baru, karena hal tersebut juga pernah digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Soekarno pernah mewacanakan agar ibu kota dapat berpindah ke Palangkaraya, tepatnya pada 1950-an. Proklamator kemerdekaan tersebut bahkan pernah mengunjungi kota yang terletak di tengah Indonesia itu, untuk meninjau perkembangan kota yang dilintasi Sungai Kapuas tersebut.
Saat ini Tim Bappenas sedang menganalisis kriteria wilayah, kemudian kesiapan dan ketersediaan lahan, hingga sumber pendanaan untuk pembangunan ibu kota baru tersebut.
Rencana pemindahan ibukota sendiri muncul kembali karena dinilai adanya kebutuhan pembentukan pusat ekonomi baru. [upc]
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro usai pembukaan Musyawarah Pembangunan Nasional Nasional (Musrenbangnas) 2017 di Jakarta, Rabu.
Dilansir KBN Antara, Bambang menjelaskan bahwa pihaknya masih terus mengkaji rencana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke wilayah baru di luar Pulau Jawa. Menurutnya, keinginan memindahkan pusat pemerintahan tidak semata-mata berfokus pada ibukota tapi lebih fokus lagi pada pusat pemerintahan.
Bila rencana tersebut benar-benar terealisasi, beban Jakarta yang kini dianggap terlalu berat, karena berperan ganda sebagai pusat pemerintahan, keuangan sekaligus pusat bisnis, dapat berkurang.
Namun demikian, satu hal yang pasti, lanjut Bambang, pemindahan ibukota harus keluar Pulau Jawa mengingat ketersediaan lahan yang lebih memadai.
“Pindahnya ke luar Jawa, yang pasti itu. Persisnya di mana, tentunya kita lihat pada ketersediaan lahan yang sudah 100 persen dikuasai oleh pemerintah, jadi tidak perlu ada pembebasan lahan lagi,” ujar Bambang.
Sebelumnya Bambang sempat mengatakan, ada beberapa kota kandidat yang berpotensi menjadi ibukota baru.
Dia mengakui salah satu kandidat ibukota baru adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Terkait munculnya nama Palangkaraya, sebagai kandidat ibukota baru, karena hal tersebut juga pernah digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Soekarno pernah mewacanakan agar ibu kota dapat berpindah ke Palangkaraya, tepatnya pada 1950-an. Proklamator kemerdekaan tersebut bahkan pernah mengunjungi kota yang terletak di tengah Indonesia itu, untuk meninjau perkembangan kota yang dilintasi Sungai Kapuas tersebut.
Saat ini Tim Bappenas sedang menganalisis kriteria wilayah, kemudian kesiapan dan ketersediaan lahan, hingga sumber pendanaan untuk pembangunan ibu kota baru tersebut.
Rencana pemindahan ibukota sendiri muncul kembali karena dinilai adanya kebutuhan pembentukan pusat ekonomi baru. [upc]
0 Response to "Bahas Rencana Pemindahan Ibukota Negara, Kepala Bappenas: Pindahnya ke luar Jawa, yang pasti itu"
Post a Comment