Anda tidak Suka FPI? Silahkan Pindah ke Israel!
Dakwah Media -Pembaca yang budiman, menjadi kewajiban kita jika ada muslim yang difitnah maka pembelaan kita terhadapnya adalah wujud ukhuwah. Front Pembela Islam (FPI) yang sejak kemunculannya menjadikan monster bagi ahli maksiat, kaum munafik, dan golongan-golongan yang tidak mau kepentingannya diganggu, hingga kini semakin bersinar dan dicintai.
Sebagai ormas yang kental dengan nuansa nahyi munkar, keterkaitan antara FPI dan Ulama di Indonesia sering dilukiskan dengan slogan: "Ulama menanam padi, FPI yang basmi tikusnya". Tentu hal ini merupakan komposisi menarik dari keberadaan umat Islam. Jika kita lebih ikhlas saja dalam belajar konsep dasar beramal dalam Islam maka konsep amal ma'ruf akan selalu diikuti nahyi munkar. Artinya amalan yang akan menjadikan seorang muslim berkualitas tidak hanya wajib berbuat yang baik, namun mencegah dari perbuatan-perbuaan keji juga menjadi kewajiban muslim.
Na'asnya ditengah-tengah masyarakat muslim yang ditarik oleh opini-opini kafirin dan munafikin, keberadaan golongan yang bernahyi munkar malah dihujat dan dituduh macam-macam. Stigma radikal, keras, cikal bakal teroris malah diyakini sebagian muslim lebih dari yakinnya pada Al-Qur'an. Padahal sejatinya sambutan baiklah yang seharusnya kita tampakan ke khalayak. Bagaimana tidak? Hari ini kemaksiatan sudah merebak hingga ke setiap celah bilik rumah. Jika kita diam, dan FPI diam, lantas siapa yang akan mengajarkan pada orang-orang yang tidak peduli tentang sebuah teladan dalam mencegah kemungkaran?.
Maka kali ini kami ingin sekali bertanya pada pembaca:
Siapa yang lebih mengaku Indonesia ketika kemaksiatan dimana-mana sementara kita semua terhenyak takut, lalu FPI datang memecah botol miras, menutup paksa acara-acara hedon?. Apakah kita akan langsung percaya dengan media mainstream yang menjungkir-balikan logika bahwa ini radikal, keras? Lalu siapa yang sebenernya benar-ener peduli terhadap generasi penerus?. Apakah yang membiarkan dan mendukung atau malah menghujat dan nyetempeli radkal, bubarkan, usir dari Indonesia?.
Bukankah jika tidak suka FPI, tinggal pergi saja ke Israel seperti kebanyakan logika sompral yang ada ditengah kita?.
Jadi sudah, bagi kita yang mengaku muslim mari dukung semua gerakan Islam yang benar-benar ikhlas berjuang untuk menerapkan Islam dan mengganti kehidupan kapitalisme demokrasi yang rusak ini. [Aab]
Sebagai ormas yang kental dengan nuansa nahyi munkar, keterkaitan antara FPI dan Ulama di Indonesia sering dilukiskan dengan slogan: "Ulama menanam padi, FPI yang basmi tikusnya". Tentu hal ini merupakan komposisi menarik dari keberadaan umat Islam. Jika kita lebih ikhlas saja dalam belajar konsep dasar beramal dalam Islam maka konsep amal ma'ruf akan selalu diikuti nahyi munkar. Artinya amalan yang akan menjadikan seorang muslim berkualitas tidak hanya wajib berbuat yang baik, namun mencegah dari perbuatan-perbuaan keji juga menjadi kewajiban muslim.
Na'asnya ditengah-tengah masyarakat muslim yang ditarik oleh opini-opini kafirin dan munafikin, keberadaan golongan yang bernahyi munkar malah dihujat dan dituduh macam-macam. Stigma radikal, keras, cikal bakal teroris malah diyakini sebagian muslim lebih dari yakinnya pada Al-Qur'an. Padahal sejatinya sambutan baiklah yang seharusnya kita tampakan ke khalayak. Bagaimana tidak? Hari ini kemaksiatan sudah merebak hingga ke setiap celah bilik rumah. Jika kita diam, dan FPI diam, lantas siapa yang akan mengajarkan pada orang-orang yang tidak peduli tentang sebuah teladan dalam mencegah kemungkaran?.
Maka kali ini kami ingin sekali bertanya pada pembaca:
Siapa yang lebih mengaku Indonesia ketika kemaksiatan dimana-mana sementara kita semua terhenyak takut, lalu FPI datang memecah botol miras, menutup paksa acara-acara hedon?. Apakah kita akan langsung percaya dengan media mainstream yang menjungkir-balikan logika bahwa ini radikal, keras? Lalu siapa yang sebenernya benar-ener peduli terhadap generasi penerus?. Apakah yang membiarkan dan mendukung atau malah menghujat dan nyetempeli radkal, bubarkan, usir dari Indonesia?.
Bukankah jika tidak suka FPI, tinggal pergi saja ke Israel seperti kebanyakan logika sompral yang ada ditengah kita?.
Jadi sudah, bagi kita yang mengaku muslim mari dukung semua gerakan Islam yang benar-benar ikhlas berjuang untuk menerapkan Islam dan mengganti kehidupan kapitalisme demokrasi yang rusak ini. [Aab]
0 Response to "Anda tidak Suka FPI? Silahkan Pindah ke Israel!"
Post a Comment