HTI dibubarkan, NU dapat 1.5T, Ada apa dibalik semua ini? "Tidak ada Makan Siang Gratis!"
Dakwah Media - Bantuan pemerintah sebesar 1,5 triliun untuk Nahdlatul Ulama (NU) menimbulkan pro kontra. Ada yang bilang itu uang sogokan, namun sudah diklarifikasi bahwa itu hanya bantuan untuk UMKM.
Baiklah, saya tak mau terjebak pada pro kontra dan tuduhan seperti itu. Saya hanya ingin melihat sisi LOGIKAnya saja:
Jika misalkan si A menerima bantuan dana dari perusahaan B, lalu perusahaan B ini berbuat curang dalam berbisnis, terlibat skandal korupsi, dst, maka apakah si A akan berani mengkritik bahkan "menyerang" perusahaan B?
Dan jika perusahaan B meminta A untuk membela mereka sehubungan dengan kasus kecurangan dan korupsi tersebut, apakah A berani menolak?
Secara sederhana, A adalah NU dan perusahaan B adalah pemerintah RI.
Yuk, mari berpikir pakai logika saja.
Peribahasa mengatakan, "Tak ada makan siang yang gratis."
Ketika NU diberi bantuan 1,5 T oleh pemerintah, apakah ente yakin tidak ada niat apapun di balik itu?
Dan pertanyaan paling penting?
Kenapa kok cuma NU yang diberi pinjaman? Bukankah ini bisa menimbulkan kecemburan bagi ormas-ormas lain?
Jika ada ormas yang cemburu, maka potensi konflik pun semakin lebar. Artinya, pemberian pinjaman tersebut berpotensi besar untuk menimbulkan ADU DOMBA antar ormas.
Apalagi jika kita lihat peristiwa terbaru:
Pengajian HTI sering dibubarkan oleh Banser, dan kita tahu bersama bahwa Banser merupakan underbow NU.
Lantas tiba-tiba HTI dibubarkan oleh pemerintah.
Walau kita tidak boleh sembarangan menuduh, namun saya yakin masyarakat kita sudah sangat cerdas untuk menilai dan MENARIK BENANG MERAH dari kejadian demi kejadian.
Btw: Saya sangat paham bahwa masih sangat banyak warga dan pengurus NU yang islamnya lurus, mereka tidak suka pada oknum-oknum di NU yang mulai bertingkah aneh-aneh.
Karena itu, bagi teman-teman NU yang merasa bahwa keislaman Anda masih lurus, maka TIDAK PERLU tersinggung atau marah membaca tulisan ini. Sebab tulisan ini BUKAN ditujukan pada Anda. Pasti Anda tahu, untuk siapa tulisan ini saya tujukan.
Ya, mereka, para oknum pengurus NU yang lebih mementingkan isi perutnya ketimbang keutuhan NKRI, mari doakan semoga mereka segera mendapat hidayah dan kembali ke jalan yang benar. Aamiin...
Sumber: Jonru Ginting
Baiklah, saya tak mau terjebak pada pro kontra dan tuduhan seperti itu. Saya hanya ingin melihat sisi LOGIKAnya saja:
Jika misalkan si A menerima bantuan dana dari perusahaan B, lalu perusahaan B ini berbuat curang dalam berbisnis, terlibat skandal korupsi, dst, maka apakah si A akan berani mengkritik bahkan "menyerang" perusahaan B?
Dan jika perusahaan B meminta A untuk membela mereka sehubungan dengan kasus kecurangan dan korupsi tersebut, apakah A berani menolak?
Secara sederhana, A adalah NU dan perusahaan B adalah pemerintah RI.
Yuk, mari berpikir pakai logika saja.
Peribahasa mengatakan, "Tak ada makan siang yang gratis."
Ketika NU diberi bantuan 1,5 T oleh pemerintah, apakah ente yakin tidak ada niat apapun di balik itu?
Dan pertanyaan paling penting?
Kenapa kok cuma NU yang diberi pinjaman? Bukankah ini bisa menimbulkan kecemburan bagi ormas-ormas lain?
Jika ada ormas yang cemburu, maka potensi konflik pun semakin lebar. Artinya, pemberian pinjaman tersebut berpotensi besar untuk menimbulkan ADU DOMBA antar ormas.
Apalagi jika kita lihat peristiwa terbaru:
Pengajian HTI sering dibubarkan oleh Banser, dan kita tahu bersama bahwa Banser merupakan underbow NU.
Lantas tiba-tiba HTI dibubarkan oleh pemerintah.
Walau kita tidak boleh sembarangan menuduh, namun saya yakin masyarakat kita sudah sangat cerdas untuk menilai dan MENARIK BENANG MERAH dari kejadian demi kejadian.
Btw: Saya sangat paham bahwa masih sangat banyak warga dan pengurus NU yang islamnya lurus, mereka tidak suka pada oknum-oknum di NU yang mulai bertingkah aneh-aneh.
Karena itu, bagi teman-teman NU yang merasa bahwa keislaman Anda masih lurus, maka TIDAK PERLU tersinggung atau marah membaca tulisan ini. Sebab tulisan ini BUKAN ditujukan pada Anda. Pasti Anda tahu, untuk siapa tulisan ini saya tujukan.
Ya, mereka, para oknum pengurus NU yang lebih mementingkan isi perutnya ketimbang keutuhan NKRI, mari doakan semoga mereka segera mendapat hidayah dan kembali ke jalan yang benar. Aamiin...
Sumber: Jonru Ginting
0 Response to "HTI dibubarkan, NU dapat 1.5T, Ada apa dibalik semua ini? "Tidak ada Makan Siang Gratis!""
Post a Comment