Barat Gunakan Semua Media Massa Untuk Serang Pandangan Hizbut Tahrir
Kurniawan - Aliansi Jurnalis Muslim Indonesia (AJMI) |
Dakwah Media - praktisi media dari Aliansi Jurnalis Muslim Indonesia (AJMI) Kurniawan mengatakan, bahwa media massa merupakan cermin peradaban yang berkuasa. Di sana juga termasuk pandangan-pandangan dan politik pemerintah.
“Pada era kebebasan pers di era kapitalisme, dengan konsekuensi media massa bisa diterbitkan relatif mudah, cenderung hanya mengedepankan misi bisnis saja sehingga meninggalkan idealismenya. berbagai pola bisnis media telah diterapkan koran, televisi maupun radio,” ujar Kurniawan (17/10/2017).
“Karena raksasa-raksasa media menghasilkan jumlah uang yang besar dan memiliki reputasi yang terkenal maka para pemerintah di seluruh dunia merasa berkepentingan untuk meraih dukungan mereka,” tuturnya.
Menurut Kurniawan bahwa media-media kapitalis, baik yang lahir di Barat maupun di negeri-negeri kaum Muslim memiliki tujuan yang sama, yaitu memoles citra pemikiran sekuler kapitalistik.
“Mereka memperkokoh pilar-pilar negara-negara boneka Barat yang ada di dunia Islam ini, serta menyerukan agar ikut berpartisipasi bersama rezim-rezim boneka yang ada di negeri-negeri kaum Muslim, maka di sinilah dipetakan tentang kebijakan media ini dan sikapnya terhadap upaya pembebasan kaum muslim dari penjajahan sebagaimana yang dilakukan HTI,” papar Kurniawan.
Kurniawan mengatakan, Barat menggunakan semua media massa mereka untuk menyerang ide-ide dan pandangan Hizbut Tahrir. Media-media massa juga berupaya mendistorsi ide-idenya dan menciptakan persepsi yang keliru tentang ide-ide Hizbut tahrir.
“Ketika para Trump sebagai Presiden AS dan sekutu mereka di media mengutuk Islam, hal ini telah menciptakan iklim dimana rakyat jelata menjadi ketakutan dan membenci kaum Muslim, sehingga menambah tekanan pada komunitas Muslim,” pungkasnya. [bp]
“Pada era kebebasan pers di era kapitalisme, dengan konsekuensi media massa bisa diterbitkan relatif mudah, cenderung hanya mengedepankan misi bisnis saja sehingga meninggalkan idealismenya. berbagai pola bisnis media telah diterapkan koran, televisi maupun radio,” ujar Kurniawan (17/10/2017).
“Karena raksasa-raksasa media menghasilkan jumlah uang yang besar dan memiliki reputasi yang terkenal maka para pemerintah di seluruh dunia merasa berkepentingan untuk meraih dukungan mereka,” tuturnya.
Menurut Kurniawan bahwa media-media kapitalis, baik yang lahir di Barat maupun di negeri-negeri kaum Muslim memiliki tujuan yang sama, yaitu memoles citra pemikiran sekuler kapitalistik.
“Mereka memperkokoh pilar-pilar negara-negara boneka Barat yang ada di dunia Islam ini, serta menyerukan agar ikut berpartisipasi bersama rezim-rezim boneka yang ada di negeri-negeri kaum Muslim, maka di sinilah dipetakan tentang kebijakan media ini dan sikapnya terhadap upaya pembebasan kaum muslim dari penjajahan sebagaimana yang dilakukan HTI,” papar Kurniawan.
Kurniawan mengatakan, Barat menggunakan semua media massa mereka untuk menyerang ide-ide dan pandangan Hizbut Tahrir. Media-media massa juga berupaya mendistorsi ide-idenya dan menciptakan persepsi yang keliru tentang ide-ide Hizbut tahrir.
“Ketika para Trump sebagai Presiden AS dan sekutu mereka di media mengutuk Islam, hal ini telah menciptakan iklim dimana rakyat jelata menjadi ketakutan dan membenci kaum Muslim, sehingga menambah tekanan pada komunitas Muslim,” pungkasnya. [bp]
0 Response to "Barat Gunakan Semua Media Massa Untuk Serang Pandangan Hizbut Tahrir"
Post a Comment