Senyum Corby tanda Pengkhianatan Negeri
Pemberantasan kasus narkoba seolah menjadi cita – cita semu di negeri ini. Setiap tahun program ini selalu diblow up oleh media nasional namun hasilnya nol. Bagaimana bisa nol? Lihat saja gerak pemerintah dalam menangani kasus narkoba yang berada di negeri ini. Perkembangan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas narkoba akankah menemui titik terang? Tidak!. Justru drama pemerintah dalam pemberantasan narkoba hanya scenario yang tidak berujung pada sebuah tindakan acting di lokasi Bandar dan pabrik narkoba, ataupun terhadap tersangka.
Tepat pada hari Senin 10 Februari 2014 Corby angkat kaki dari LP Kerobokan disertai kawalan ekstrim dari pihak keamanan polisi. Lebih dari empat kali drama pemerintah terhadap Corby ditayangkan pada khalayak rakyat negeri democrazy. Tertangkapnya Corby pada 8 Oktober 2004 di Bandara Ngurah Rai dengan membawa 4,2 kg ganja kering didalam tas seolah menuai kontroversi pemberitaan negeri ini. Lebih dari 3 kali kasus tarik ulur pemerintah Indonesia dengan Australia menimbulkan tanda tanya besar. Ancaman pihak Australia mengecam Indonesia telah diterima melalui surat oleh Kevin Rudd. Tidak berhenti oleh surat, email yang senada dalam bentuk ancaman pun diterima oleh staf KBRI.
Putusan hukum bervariasi pun telah dilakoni oleh Corby sang ratu narkoba dari negeri Australia. Tercatat beberapa kali keputusan Majlis Hakim menambah dan semakin hari semakin berkurang hukuman yang diterima Corby. Mirisnya lagi setelah lama tidak terdengar kabar media tentang kasus Corby tiba – tiba Presiden melalui Kepres RI NO. 22/G Th. 2012 tanggal 15 Mei 2012 memberi grasi 5 tahun pada Corby. Hingga hukuman Corby berkurang menjadi 15 tahun yang sebelumnya ialah 20 tahun. Berbagai kalangan menolak keputusan presiden memberikan grasi pada ratu narkoba tersebut. Namun apa daya presiden lebih kuat mengeluarkan surat yang bersifat independen.
Bahagia Corby Tak Terhingga
Senyum sumringah terindera oleh kami walau Corby tidak mengekspresikannya dalam raut mukanya. Tampilan Corby selalu ditayangkan dalam raut tidak berekspresi oleh media negeri ini. Ketenangan Corby semakin hari semakin tinggi. Dukungan dari pihak Pemerintah Australia sudah berkali – kali dilakukan untuk terbebasnya WNA yang dipenjara oleh pemerintah Indonesia. Perjuangan pihak Australia tidak sepele. Pengamat Pemasyarakatan telah menyidangkan 1798 narapidana yang mengajukan pembebasan bersyarat. Corby menjadi salah satu dari 1291 narapidana dengan pembebasan bersyarat.
Nasionalisme Rapuh
Paham nasionalisme menjadi paham yang selalu ditanamkan mulai dari pendidikan dini di negeri ini. Namun pertumbuhannya kini makin hari makin menuai kerapuhan menuju titik akhir sebuah pengkhianatan. Penanaman dengan menyanyikan lagu – lagu kebangsaan menjadi bukti bahwa secara akal dan secara fitrah paham ini cacat dan tidak layak untuk disuarakan. Sifat temporal yang ditunjukkan tidak mampu menghasilkan sebuah pemahaman pada masyarakat dengan menjawab segala pertanyaan yang semakin hari semakin menuai kebuntuan. Budaya yang menjadi titik harkat martabat bangsa tidak lagi seimbang tatkala rakyat Indonesia menuai siksa dinegeri seberang. Perjuangan mendapatkan kembali budaya yang katanya milik bangsa seolah menjadi tanda lupa bahwa perjuangan tanpa gerak nyata tatkala rakyat menuai derita siksa oleh negeri tetangga. Ini sekelumit masalah yang tidak pernah terjawab oleh mereka penyokong nasionalisme.
Kembali pada Corby bahwa kasus ini menunjukkan muka asli bahwa pemerintah dan negeri ini menghianati rakyat dalam kurungannya. Perjuangan memberantas narkoba yang menjatuhkan martabat manusia dan melanggar ketetapan Sang Pencipta seolah dipatahkan sebagai upaya menunjukkan martabat segelintir orang. Cita – cita tinggi rakyat ini telah dinodai oleh pemilik kekuasaan tidak bertanggung jawab mengemban janji – janji ucapan basi saat kampanye democrazy. Corby menjadi bukti bahwa Polri tidak serius menangani kasus berbobot dalam sejarah kejahatan narkoba di Indonesia. Protes keras dari rakyat tidak lagi mendapat kursi untuk diperbincangkan keabsahan hukum walau dalam kacamata democrazy. Hal ini menujukkan bahwa democrazy lari – lari dalam menangani kasus yang secara beban akan menambah kantong segelintir orang disaat jalan haram mereka pilih untuk menjadikan peluang kayanya materi yang akan ia miliki. Penanganan kasus Corby seperti ini akan menjadikan para Bandar narkoba, pemakai narkoba hingga tahanan narkoba tertawa kesenangan. Gerak mereka akan terus massif untuk menyebarkan barang haram tersebut melihat tindakan lambat dari pemerintah bahkan tindakan pemerintah yang seolah meng- iyakan narkoba tetap beredar di Indonesia. Bagaiaman tidak ? tahanan tidak akan jera bahkan mereka akan memikirkan cara jitu lagi untuk mengembangkan bisnis haram mereka. Belum lagi pemerintah akan merasakan dampaknya ketika dalam democrazy di halalkan suap – menyuap. Lapas yang merupakan tempat yang notabene menjadikan para pelaku kejahatan akan menuai jera justru dalam lapas para tahanan bebas memberikan tawaran harga untuk lancarnya jual beli narkoba dan sejenisnya.
ISLAM PUNYA SOLUSI
Narkoba semakin hari semakin diakui oleh khalayak umum yang tidak paham akan kedudukan perbuatannya dalam Islam. Rakyat seolah diberi gambaran yang wajar tatkala mendengar kata narkoba. Ini sebuah realita yang mengenaskan dalam kehidupan manusia. Kejahatan Narkoba pada dasarnya merupakan dosa dan perbuatannya dapat dihukumi ta’zir. Jenis hukum atau kadar sanksinya diserahkan ijtihad Khalifah atau Qadhi. Bisa berupa sanksi diekspos, penjara,denda, jilid, bahkan sampai hukuman mati dengan melihat tingkat kejahatan dan bahayanya dalam masyarakat. Namun hal ini berbeda dan berbalik 180 derajat disaat kita jumpai kasus ini dinegara democrazy. Orang penyandang narkoba bisa jadi actor terkenal dalam negeri penerap sistem rusak ini. Tengok saja beberapa kasus narkoba yang sekarang justru lepas dari hukuman, termasuk Corby. Beberapa para politisi ulung sistem bajakan ini semakin hari justru menempati ranking tertinggi dikenalnya oleh masyarakat. Namun kasus narkobanya telah terlupakan. Kelalaian dalam kehidupan dunia itulah yang menjadi suguhan. Masha Allah! Sungguh tersayat hati melihat muslim dinegeri ini, mereka muslim namun mereka jauh akan pemahaman Islam yang harusnya mereka gigt dalam – dalam. Ayo kawan! kehidupan dunia bukan leha – leha terlena fasilitas yang ada. Justru gunakan fasilitas yang ada untuk menyadarkan manusia yang terlanjur terperosok dalam kubangan hitam democrazy, hukum buatan manusia. Satu, dua orang sadar mereka yang akan menjadi estafet dalam bersihnya masyarakat yang sengaja disuguhi drama melancolist ala hipnotis democrazy.(duniaterkini/Rizka Ukhlaiya
Al Faqir Illallah
0 Response to "Senyum Corby tanda Pengkhianatan Negeri "
Post a Comment