CIIA: Penginjakan Mushalla Dinilai Overacting dan Melampaui Etika Beragama
Tindakan yang dilakukan oleh beberapa oknum polisi itu juga terindikasi adanya restu dari komandan di lapangan.
Data Riau
Polisi mengejar mahasiswa dengan masuk mushalla masih menggunakan sepatu lengkap.
Hidayatullah.com–Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai, penginjakan mushalla oleh beberapa oknum polisi saat mengejar mahasiswa yang berdemo menolak kenaikan BBM dinilai sebagai tindakan overacting dan melampaui etika beragama.
“Sikap yang demikian itu merupakan cerminan kualitas aparat yang tidak profesional dan rendah etiketnya,” kata Harist dalam rilisnya kepada hidayatullah.com, Selasa (02/12/2014).
Menurut ia, tindakan yang dilakukan oleh beberapa oknum polisi itu juga terindikasi adanya restu dari komandan di lapangan.
Bahkan, imbuh Harist, hal itu bisa terjadi karena tekanan berlebihan dari para petingginya yang takut dicopot jabatannya jika tidak bisa membungkam demo kenaikan BBM.
“Bisa jadi sebaliknya para petinggi ingin cari muka untuk kepentingan oportunisnya,” ucap Harist.
Menurut ia, aparat kepolisian kini bukan lagi mengayomi dan melayani rakyat, tapi cenderung menjadi alat kekuasaan dan kepentingan, yang kemudian berhadapan dengan rakyat kecil secara represif.
“Tentu sangat memprihatinkan jika negara ini dikelola dengan pendekatan ego kekuasaan,” tutup Harist.*
0 Response to "CIIA: Penginjakan Mushalla Dinilai Overacting dan Melampaui Etika Beragama"
Post a Comment