Gelisah Suami
PERNIKAHAN memang salah satu pintu keberkahan. Segala sesuatu tanpa terasa tumbuh dan berkembang. Yang sebelumbya tidak boleh, dengan pernikahan bukan sekedar boleh, tapi berpahala. Yang sebelumnya tidak ada, sudah mulai banyak. Ada anak-anak, rumah beserta perabot, kendaraan dan tentu saja status diri yang mulai dianggap masyarakat.
Dari sekian buah keberkahan yang selalu bertambah, ada akar keberkahan yang tidak boleh kering. Apalagi mati. Itulah cinta suami istri yang ternaung dalam cinta Yang Maha Pencinta, Allah SWT.
Mungkin, ada perbedaan latar belakang budaya. Ada juga masalah suku, selera, daya tangkap hati, dan seputar kebiasaan masa lajang. Dari cintalah segala perbedaan tadi terjembatani. Tapi, dari cinta pula kekhawatiran bisa muncul berlebihan. Setidaknya, rasa itulah yang sempat dialami Pak Udin.
Bapak tiga anak ini boleh dibilang suami yang beruntung. Betapa tidak, ia dapat anugerah Allah berupa istri shalihah, cantik, lembut, sabar, dan pintar masak. Sebuah deretan kriteria yang sangat diidam-idamkan banyak calon suami. Dan yang paling membuat Pak Udin merasa beruntung, semua anugerah Allah itu ia peroleh sebagai berkah karena aktif di pengajian.
Pria asli Betawi ini sulit membayangkan kalau ia tidak ikut pengajian. Mungkin, sampai tua pun sosok istri dengan kriteria yang ada pada istrinya itu Cuma jadi khayalan. Apalagi modal luar yang dimiliki Pak Udin kurang meyakinkan. Wajah pas-pasan, modal dana tak bisa dibanggakan. Sekali lagi, Pak Udin memang mesti banyak bersyukur. Dan salah satu bentuk syukurnya itu, ia sangat sayang pada istrinya.
Kadang, di tengah rasa sayangnya itu, Pak Udin merasa bingung. Pasalnya, tiap kali datang proses melahirkan, ia seperti dihadapkan pada bayang-bayang kematian. Rasanya, ia seperti dihadapkan dengan sebuah pertukaran: dapat anak hilang istri.
Kegelisahan ini mungkin bisa dibilang wajar. Karena tiap kali menghadapi kehamilan, istrinya mengalami sakit lumayan parah: muntah, lemas, hilang nafsu makan dan pusing. Itu bisa berlangsung hingga tiga bulan. Yang lebih parah di saat-saat menjelang kelahiran. Proses kelahiran yang dialami istri Pak Udin begitu sulit. Ituah kenapa di tiga kali kelahiran selalu berujung pada operasi sesar.
0 Response to "Gelisah Suami"
Post a Comment