Pemuda Hidayatullah Kecam Penyerangan Az Zikra, Imbau Umat Waspadai Aliran Kebencian

Pemerintah diminta melakukan upaya-upaya preventif agar konflik horizontal seperti terjadi di Suriah, Iraq, dan Yaman, tidak menular ke Indonesia.

Ketua Umum Pemuda Hidayatullah, Naspi Arsyad.

Hidayatullah.com–Ketua Umum (Ketum) Pemuda Hidayatullah, Naspi Arsyad, mengecam penyerangan terhadap kompleks Perumahan Bukit Az Zikra Sentul, Kabupaten Bogor, yang disebut-sebut dilakukan gerombolan preman dari agama Syiah. Ia menuntut aparat berwajib segera melakukan tindakan tegas.

“Sangat disesalkan dan ini sesungguhnya semakin menunjukkan jatidiri pelaku yang diduga kuat Syiah, meskipun, seperti biasa, membawa-bawa jargon NKRI,” katanya di Jakarta, Jum’at (13/02/2015).

Naspi menegaskan, tindakan anarkistis apapun tidak bisa dibenarkan, apalagi dilakukan di wilayah private milik orang lain. Karenanya, pihaknya berharap polisi mengusut tuntas kasus ini agar tidak memantik kisruh yang lebih luas.

Lebih jauh Naspi mendesak pemerintah untuk segera melakukan upaya-upaya preventif agar konflik horizontal seperti yang saat ini terjadi di Suriah, Iraq, dan baru-baru ini pemberontakan terhadap pemerintah di Yaman, tidak menular ke Indonesia.

Naspi tidak menafikkan ketika ditanya aksi-aksi kekerasan menjadi prototipe aliran Syiah. Menurutnya, hal itu sulit dibantah, apalagi melihat realitas yang terjadi di sejumlah negara Timur Tengah kini menjadi sandera kelompok Syiah pemberontak, seperti terjadi di Republik Yaman.

Karenanya ia pun mengimbau umat Islam nusantara untuk senantiasa menguatkan barisan, mengokohkan persatuan, dan menghimpun kekuatan, dalam rangka melawan provokator jahat yang kerap bersembunyi di dalam selimut umat Islam.

“Tanpa persatuan dan kesadaran yang benar, mustahil rasanya kita dapat membendung aliran Syiah yang memang berdiri di atas landasan kebencian dan kebengisan,” imbuhnya.

Sebagai langkah konkrit, pihaknya rutin menggelar workshop membahas penyimpangan keyakinan Syiah di berbagai wilayah. Juga mengajak anak-anak muda Muslim untuk membangun tradisi intelektual ideologis melalui training dan halaqah-halaqah Islam intensif.*

Share this post