Arifin Ilham Akan Kunjungi Polres Bogor Usai Para Istri Korban Merengek Minta Maaf

Selain memberi maaf, Arifin menasehati para istri tersangka berhati-hati lagi dalam menjaga para suami dari paham sesat

Pemimpian Majelis Az-Zikra menerima permintaan istri tersangka penganut Syiah

Hidayatullah.com- Pimpinan Majelis Az-Zikra Muhammad Arifin Ilham berencana mendatangi Polres Bogor guna menemui beberapa nama tersangka penganut Syiah yang menyerang jama’ah majelis Az Zikra.

“InsyaAllah besok Ustad agendakan ke Polres Bogor untuk menemui suami dari ibu-ibu yang hadir di sini. Ustad usahakan jika tidak bisa bebas, yah minimal diringankan hukumannya,” kata Arifin kepada kelima istri para tersangka yang menganiaya jama’ah majelis Az zikra dengan kesadarannya datang sendiri ke Az Zikra untuk meminta maaf, Selasa (03/03/2015) kemarin.

Arifin menyampaikan dirinya sangat terkejut dan tidak pernah menduga jika majelis yang selama ini damai dan tenang diserang oleh sekelompok orang yang berbuat anarkis hingga melakukan penganiayaan.

“Saya prihatin dan terkejut kenapa hal itu bisa terjadi. Saya tak menduga hanya karena spanduk bisa terjadi penyerangan. Saya tidak pernah menyuruh memasang spanduk dan itu inisiatif warga sendiri,” ujar Arifin.

“Coba bayangkan, jika suami ibu-ibu yang dikeroyok lalu dipukuli? Dan itu dilakukan di depan anak ibu-ibu lagi. Anak bang Faisal sampai sekarang masih trauma, nangis ketakutan dan lari jika mendengar suara motor,” imbuh Arifin kepada ibu-ibu yang terus merengek meminta maaf dan berharap suami-suami mereka dibebaskan.

Setelah Arifin melakukan tanya jawab dengan masing-masing istri tersangka selain menerima permohonan maaf mereka, ia juga menasehati supaya ibu-ibu tersebut bisa lebih waspada dan berhati-hati lagi dalam menjaga para suami. [Baca: Bahaya Doktrin Syi’ah Bisa Hancurkan Rumah Tangga]

“Jika nanti suami ibu sudah bebas dari hukuman, bawa suami ibu dan temui Ustad untuk ikut majelis Zikir. Ajak suami untuk ikut kajian yang bener. Jangan sampai salah lagi kidahnya,” tegas Arifin kepada kelima perempuan itu.*