Renungan Malam Mengenang 92 Tahun Umat Tanpa Khilafah
Renungan Malam yang berlangsung sekitar 1 Jam yang bertempat di jantung kota Semarang yaitu Bundaran Tugu Muda Semarang, Berlangsung Hikmat dengan dan mengundang perhatian para pengguna jalan.
Berbeda dengan konsep aksi biasanya yang dilakukan Gema Pembebasan, kali ini mereka menggunakan lilin sebagai simbol berkabungnya, dan pembacaan puisi yang dibacakan oleh septian wahyu rahmanto menggetarkan jiwa tentang penderitaan umat islam tanpa khilafah.
"Renungan malam ini tidak hanya untuk mengenang dan mengingatkan kembali masyarakat akan bencana besar umat islam dengan runtuhnya khilafah, namun juga berupa ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengembalikan Khilafah" kata Rahmat selaku korlap aksi damai tersebut.
Renungan malam yang berlangsung pukul 20.00 hingga 21.00 itu dibarengi dengan penyebaran pressrelease kepada para pengguna jalan berupa pernyataan sikap Gema Pembebasan atas tragedi memilukan 92 Tahun umat Islam tanpa Khilafah. Renungan malam ini juga dilakukan sholawatan yang dipimpin oleh Abdul Qadir dan menjadi pengiring sekaligus doa agar musuh-musuh Islam disibukan oleh Allah permusuhan diantara mereka, orang dzalim sibuk oleh orang dzalim yang lainnya, dan umat Islam diselamatkan dari kedzaliman mereka, demikian ungkap Abdul Qadir.

Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Renungan Malam Mengenang 92 Tahun Umat Tanpa Khilafah"
Post a Comment