Pemuda dan Gejolak Kemarahan 3 Maret 1924 (bagian 1)

Hari-hari setelah keruntuhan khilafah dunia nampak biasa dan bergairah dipermukaannya. Namun gejolak penolakan, rasa tidak senang, dan rasa bersedih atas runtuhnya institusi khilafah sebagai penjaga dan pelindung umat terpelihara di sebagian benak yang lain. Di sebagian hati umat yang terpelihara keyakinannya dengan keyakinan Islam, terpelihara visinya hanya dengan Islam, dan terpelihara akal, tingkah laku, dan segala halnya hanya dengan Islam. Hanya dengan Islam!

Kepercayaan besar bahwa kebangkitan Islam yang kedua ini telah menjadi opini besar yang kian hari kian menggelinding bak bola salju. Para akademisi, praktisi, mahasiswa, ulama dan seluruh komponen masyarakat, siapapun ia, semakin mendekat dan melirik terhadap ide besar ini. Ide besar yang mengusung satu gagasan bahwa khilafah akan kembali. Nah, kali ini redaksi dakwahmedia.net merangkum beberapa aksi untuk mengenang hari dimana khilafah Utsmani dijagal oleh Mustafa Kemal.

Khilafah! Teriakan siang hari di Bogor kota hujan

Bogor (3/3) Terlihat sekumpulan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan daerah Bogor, merapat untuk mengenang runtuhnya khilafah, institusi penjaga dan pengayom umat Islam. Aksi ini dilakukan di bundaran Tugu Kujang kota Bogor.

Padang tidak hanya rendang, Kali ini turun untuk peringati keruntuhan

Ya, Sekelompok pemuda yang tergabung dalam LKM Hizbut tahrir padang menggelar aksi peringatan keruntuhan khilafah (3/3). Peringatan ini disertai tuntutan penegakan kembali Khilafah Islamiah.

Mojang Bandung pun ikut memperingati hari berkabung yang tak terbendung

Meski ganteng dan kece-kece, amarah mojang bandung tak kalah garang dan semangat dalam mengenang malapetaka 3 maret 1924. Aksi peringatan keruntuhan khilafah ini diperingati di Jatinangor, kawasan yang terkenal dengan kawasan kampus.