-->

Jangan Mau Dibohongi Pakai Pembantaian Aleppo



Dakwah Media - Seorang muslim dengan muslim lainnya adalah saudara. Begitulah yang difirmankan Allah SWT dalam surat Al Hujurat ayat 10:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara”

Related

Imam Al Qurthubi dalam kitabnya Aljaami’ li ahkaamil Qur’an menjelaskan makna إِخْوَةٌ pada ayat ini sebagai persaudaraan yang didasari agama serta kesucian, bukan berdasarkan nasab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persaudaraan karena agama lebih kokoh dibanding persaudaraan karena nasab. Persaudaraan atas dasar nasab bisa jadi terputus dikarenakan perbedaan agama, sedangkan persaudaraan atas dasar agama tidak akan terputus hanya sebab perbedaan nasab.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Sahabat Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian saling mendengki, dan jangan saling membenci, dan jangan saling memata-matai, dan jangan saling tahassus (mencari kejelekan), dan jangan pula kamu tanajusy (jual beli najsy), tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah SWT yang bersaudara).”

Dan melalui jalur riwayat yang lain terdapat tambahan redaksi yang menjelaskan bahwa seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak boleh ada kedhaliman serta penghinaan diantara mereka, ketakwaan lah yang menyatukan mereka dan wajib bagi seorang muslim untuk menjaga harta, kehormatan dan darah saudaranya sesama muslim.

Di dalam hadits lainnya bahkan Rasulullah SAW memberikan penggambaran yang luar biasa perihal persaudaraan sesama muslim ini. Adalah hadits yang bersumber dari seorang sahabat Anshar Nu’man ibn Basyir RA: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam.”

Pada akhirnya seorang muslim harus menjadikan kepentingan saudara seimannya sebagai pekerjaan prioritas dalam hidupnya. Seumpama mata yang seketika mengalirkan air mata ketika jemarinya terjepit pintu, harus secepat itulah atau bahkan lebih cepat dari itu dirinya bersimpati, mencurahkan kasih sayang, serta mengulurkan bantuan kepada saudara seimannya yang sedang ditimpa kesusahan.

Seorang muslim tak perlu lagi berpikir panjang, menimbang-nimbang soal untung rugi dalam hal membantu saudara seimannya. Jangan mau lagi “dibohongi” pakai pembantaian Aleppo serta genosida  Ghauta. Karena dalam persaudaraan yang berlandaskan iman, variabel-variabel semacam Aleppo dan Ghauta sudah tidak relevan lagi untuk digunakan. Karena pada hakikatnya ketika pembantaian serta genosida itu terjadi, jemari-jemari anda sedang diiris-iris hingga putus satu per satu.

Jangan lagi terjebak bahwa itu adalah pembantaian Aleppo, tapi berpikirlah itu pembantaian anggota tubuh kita

Penulis: Rusydan Abdul Hadi [kiblat]
Plis Like Fanpage Kami ya

Related Posts

0 Response to "Jangan Mau Dibohongi Pakai Pembantaian Aleppo"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close