“Silent Majority” -TE-LO-LET- “Silent Majority” AJAKAN YANG NAMBAH MASALAH
Dakwah Media - Ajakan kepada silent majority untuk bergerak disuarakan oleh partai penguasa dan pendukungnya (baca : silent majority TE-LO-LET silent majority). Hal ini dilakukan sebagai respon tandingan terkait maraknya semangat umat Islam yang bergerak memperjuangkan keadilan dan efek lanjutannya sampai saat ini.
Logika silent majority mungkin diambil dari perolehan suara saat Pemilu. Logika ini sepertinya dianggap masuk akal. Coba kawan-kawan bayangkan, massa #AksiBelaIslam 212 pada angka 7.500.000, sedangkan suara pemilih partai penguasa pada Pemilu 2014 mencapai angka 23.681.471. Belum kalo ini ditambah dengan suara partai pendukung pemerintah lainnya. Apalagi kalo dibandingkan dengan suara pemilih Jokowi-JK yang mencapai 70.997.883. Tak sebanding bukan ?!?!
Logika silent majority di atas memungkinkan dibantah, bila kita mulai tengok angka golput yang cukup tinggi, baik karena faktor ideologis maupun teknis. Tingkat golput dalam gelaran Pilpres 2014 mencapai 29,8% atau 56.732.857 suara. Belum kalo ditambah dengan jumlah suara lawan politik partai penguasa dan Jokowi (lebih dari 60.000.000). Belum kalo angka kecurangan, misalnya kartu kosong dicoblosin sendiri oleh panitia pemilih. Angkanya bisa sangat fantastis.
Jadi maksud saya jangan sampai mengklaim “silent majority” adalah pendukungnya. Karena nanti ada pihak lain lagi yang akan membantah dan mengklaim bahwa “silent majority” adalah pendukungnya. Artinya jangan jadikan “silent majority” menjadi tameng untuk melawan pihak yang menuntut keadilan. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah yang sebenarnya dan malah akan memecah belah rakyat.
Bila kawan-kawan melihat dari sisi lain, misal terkait perilaku pemilih di Indonesia. Sebagian besar perilaku pemilih karena faktor pragmatis bukan ideologis. Dalam istilah yang masyhur “wani piro”. Artinya logika kepentingan dan uang lebih menjadi faktor penting dalam mencoblos. Kalolah pihak pembenci Islam akan menggerakkan mereka untuk melakukan tandingan pada semangat umat Islam, berapa rupiah harus digelontorkan...he...he...he...
Keyakinan saya, silent majority yang diklaim musuh umat Islam, sebagian besar juga muslim. Apakah mereka akan rela menggadaikan aqidah nya hanya sekedar mendukung pembenci umat Islam???? Selama ini malah yang terjadi adalah ketika aqidah Islam terusik maka orang Islam yang tak pernah sholat pun akan marah.
Oleh karena itu wahai para penguasa dan pendukungnya, jangan sampai Anda salah langkah dan gagal fokus lagi...., malah akan nambah masalah.
Hentikan proses memecah belah elemen bangsa dengan menghadap-hadapkan rakyat mu sendiri. Sadarilah kebijakan, keberpihakan dan sistem yang Anda berlakukan salah dan mendzolimi rakyat, utamanya umat Islam.
Ayo move on....!!!
Fanspage FB : Agung Wisnuwardana
Twitter : @MasAgungWisnu
0 Response to "“Silent Majority” -TE-LO-LET- “Silent Majority” AJAKAN YANG NAMBAH MASALAH"
Post a Comment