-->

Pecandu Medsos Itu Adalah Kita?



Dakwah Media - Hari gini siapa sih yang belum kenal medsos? Kalaupun ada, satu dari seribu mungkin ya. Itupun sudah pasti dicap kudet, kuper, norak, dan banyak lagi cap-cap lainnya. Sekarang akun sosmed dinikmati hampir merata di segala usia. Apakah WhatsApp, Telegram, Facebook, Twitter, Instagram, BBM dan banyak lagi. Tak jarang, banyak di antara mereka yang seolah tak bisa hidup tanpa sosmed. Bangun tidur, update status dulu di salah satu sosmed di atas. Sarapan, habis mandi, siap-siap berangkat sekolah, tiba di sekolah, ganti pelajaran, apapun dilaporkan di medsos. Biasanya di akhir tiap status ada tulisan begini ‘like ya’. Ihh… ternyata haus like, gitukah? (ada juga yang saking galaunya nge-like status sendiri, hehehe) Nah bagi yang sudah kenal, ibarat perangko yang menempel, susah banget kan buat ninggalin? Iya apa iya ... ?

Dari usia belia hingga dewasa, seolah berlomba meramaikan dunia sosmed. Kembali ke rule of the law-nya sosmed, kalau ternyata orang yang disuka ikut nge-like atau kasih komen, langsung berasa GR nggak habis-habis. Tidur tak enak makan pun tak nyenyak, upz…kebalik ya? Bahkan bisa jadi orang yang disuka itu tak dikenalnya dengan baik alias sebatas foto profil yang cantik atau ganteng. Terus gitu deh, jatuh hati pada gambar yang bisa saja itu hasil nyomot dari google.

Tak bisa dipungkiri dengan adanya teknologi internet banyak kemudahan yang memang didapatkan. Orang bisa dengan mudah mencari dan mendapatkan informasi yang diinginkan, menemukan teman, berbagi keseruan, hingga melakukan transaksi penjualan. Maka tak heran jika kita sering melihat orang yang asyik dengan ponsel mereka, berjam-jam menatap layar berkutat dengan media sosial. Ketika ponsel tertinggal perasaan menjadi gelisah tak karuan, seolah ada yang kurang. Soal kuota? Mending puasa jajan daripada kehabisan kuota. Pernahkah kita merasakan hal tersebut? Jika ya, lebih baik untuk berhati-hati karena bisa jadi virus kecanduan medsos alias media sosial diam-diam telah menjangkiti.

Namun jika kita amati, dewasa ini media sosial justru banyak digunakan sebagai ajang untuk seseorang menunjukkan eksistensi diri. Orang gemar memamerkan kegiatan apa yang sedang dia lakukan. Membuang keluh kesah akibat masalah yang tengah dirasakan. Atau pembullyan yang berujung pada depresi hingga debat kusir berkepanjangan. Nah, mungkinkah kita salah satunya? Tahukah sobat, kecanduan medsos membuat banyak pekerjaan kita tertunda. Tak sedikit kewajiban yang akhirnya terlupa. Minat membaca pun tergeser oleh keasyikan dunia maya. Tanpa sadar kecanduan medsos mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, membentuk pribadi yang apatis, cuek dengan keadaan sekitar.

Perbedaan pendapat mudah sekali tersulut di medsos karena salah paham. Namanya saja bahasa tulisan, kalau tak bijak menyikapi banyak sekali hal yang bisa mengarah pada permusuhan. Orang akan lebih ekspresif karena toh yang dihadapi cuma layar datar tanpa ada pihak lain yang diajak bicara langsung. Biasanya fenomena seperti ini cocok bagi mereka yang karakternya pemalu, penakut atau pengecut.

Oleh karena itu, stop! Hentikan sobat! Sudah saatnya kita kebal terhadap virus kecanduan medsos yang melalaikan. Sah-sah saja jika kita ingin bermedsos ria, apalagi jika digunakan untuk dakwah menyampaikan kebenaran, bisa jadi malah mendatangkan pahala. Namun tetap harus ingat batasannya ya, jangan sampai waktu kita yang singkat, terbuang sia-sia hanya untuk mengamati hal-hal yang kurang bermanfaat. Masih ingatkan Rasulullah  shallallahu ‘alaihiwasallam pernah memperingatkan kita sebagai umatnya dengan hadist berikut;
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dariIbnu ‘Abbas)

So, sudah seharusnya kita cerdas dalam memanfaatkan waktu, agar tidak menjadi golongan yang tertipu. Dewasalah dalam ber-sosmed, milikilah semangat kebaikan dalam ber-sosmed. Buang jauh-jauh keinginan untuk bermaksiat sekecil apapun itu. Mari yuk, kita tebar kebaikan dan manfaat dalam erat persahabatan, bukan sebaliknya. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang merugi hanya karena terlena dengan urusan sosmed sehingga banyak waktu terbuang sia-sia apalagi sampai menambah dosa. Stop kecanduan, mari kita tingkatkan amal ibadah dan kinerja dakwah.

Oleh: Binti Istiqomah (Tim Kreatif di Muslimah Voice)

0 Response to "Pecandu Medsos Itu Adalah Kita?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close