-->

Waspada Invasi Pemikiran dan Budaya



Dakwah Media - Permasalahan mutidimensi di negeri ini tidak terlepas dengan ide landasan dalam menentukan sebuah kebijakan. Kita sering melihat kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak semata-mata untuk kepedulian terhadap rakyatnya, namun sebenarnya kebijakan tersebut dibuat untuk melayanai para kolomerat dan pengusaha-pengusaha kapitalis. Sepanjang sejarah peradabannya, kaum Muslim menghadapi banyak tantangan. Namun, belum pernah mereka menghadapi tantangan yang lebih serius daripada tantangan Peradaban Barat.

Peradaban Barat, dengan slogan kemerdekaan dan kebebasan (freedom), menginvasi negeri-negeri kaum Muslim untuk mengelabui mereka. Padahal slogan tersebut hanyalah kamuflase terhadap pemikiran kufur liberalisme yang meracuni kaum Muslim dengan racun mematikan; bagaikan racun ular berbisa yang mengalir dalam darah dan cepat merusak tubuh manusia hingga menyebabkan kematian atau kelumpuhannya. Hilanglah kemuliaannya. Sirnalah kekuatannya.

Dalam konteks kemasyarakatan, pemikiran kufur melahirkan corak masyarakat yang oportunistik, pragmatis, hedonis dan terjajah karena lemah komitmennya terhadap ajaran Islam serta lemah dalam melakukan kontrol sosial dan muhâsabah lil hukkâm. Inilah yang menjadi sebab utama kekalahan kaum Muslim. Penghinaan demi penghinaan keji atas Islam dan simbol-simbolnya, penguasaan kaum kafir dan sekutunya atas mereka dan tegaknya sistem Jahiliah terus terjadi.

Saat ini komunis dinilai berbagai pihak telah bangkit dan isu beredar mereka dalam waktu dekat ini ingin melakukan konfrontasi dengan mengenalkan simbol-simbol dan pemikiran mereka. Hal tersebut terjadi dikarenakan sistem sekarang ini yaitu demokrasi memliki celah yang luas untuk dimanfaatkan oleh berbagai pemikiran termasuk komunis. Slogan kebebasan berfikir, dan pluralisme menjadi santapan empuk untuk menyebarnya pemahaman komunis. Urusan politik membuat kedua ideologi tersebut sejatinya oportunistik.

Bicara bahaya pemikiran, dalam kitab an nidhomul iqthishodi fi al islam yang ditulis Syaikh Taqiyudin An Nabhani disebutkan : sesungguhnya pemikiran (al Afkaar),  pada umat manapun,  merupakan kekayaan terbesar yang dicapai oleh umat tersebut dalam hidup mereka. Itu jika umat tersebut adalah umat yang baru tumbuh. Dan Pemikiran, menjadi anugerah pemberian terbesar yang diterima sebuah generasi dari para pendahulunya, jika umat tersebut telah memiliki akar berfikir Mustanir (tertunjuki cahaya Islam). Adapun kekayaan materi, penemuan-penemuan ilmiah, kemajuan teknologi, dan lain sebagainya, maka kedudukannya sangat jauh di bawah Pemikiran. Bahkan untuk sampai pada tercapainya kekayaan materi, ilmiah, dan teknologi, semuanya bergantung pada Pemikiran. Bahkan untuk melestarikan kekayaan materi, penemuan ilmiah, dan kemajuan teknologi, ini pun sangat bergantung pada Pemikiran.

Sesungguhnya tersebarnya pemikiran kufur di tengah-tengah umat ini terjadi karena umat hidup dalam sistem Jahiliah. Itulah sistem demokrasi. Prinsip kebebasan dalam demokrasi menyuburkan pemikiran kufur. Sistem demokrasi juga dipimpin oleh para pemimpin yang mengkhianati amanah Allah dan Rasul-Nya dengan mengenyampingkan syariah Islam dalam mengatur urusan umat. Mereka tidak menjalankan fungsi sebagai junnah (perisai) akidah umat dan malah menjadi penjaga sistem Jahiliah tersebut.

Maka kini sudah saatnya umat muslim bersatu padu, menyelamatkan negeri dari bencana yang diakibatkan oleh serangan pemikiran Barat. Pemikiran itulah menyebabkan umat muslim terkoyah terpecah belah, sekarang kita diperlihatkan oleh Allah SWT bahwa sistem kapitalisme tidak lain hanya untuk menindas umat dan menghalanggi Islam untuk menjadi sumber hukum.

Oleh : Taufik Setia Permana - (Analis Politik)

0 Response to "Waspada Invasi Pemikiran dan Budaya "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close