Bila Berani Menyerang Aceh, Pemuda ini ancam Kirim Biksu Wirathu Ke Neraka
Dakwah Media - Seorang pemuda asal Aceh bernama Hidayat, menantang Biksu Wirathu agar segera menuju Aceh untuk membuktikan kehebatannya. Tantangan itu disampaikan Hidayat menanggapi ancaman biksu asal Myanmar itu beberapa hari lalu.
Perlu diketahui, sebelumnya biksu yang bertanggung jawab atas pembantaian terhadap ribuan umat muslim Rohingya itu, mengancam akan melancarkan ke Aceh guna melancarkan pembantaian terhadap masyarakat Aceh seperti yang dilakukannya kepada warga muslim Rohingya.
“Sebelumnya terbit sebuah berita yang berjudul ‘Biksu Wirathu: Tak Ada Yang Dapat Membendung Kami Ke Aceh’. Membaca judul berita itu membuat saya tersenyum bahkan sempat terkekeh. Kalau memang ingin ke Aceh ya segerakan saja, kami senang jika ada kafir yang ajak.kami berperang,” kata pemuda 25 tahun ini.
Juara pencak silat Tapak Suci Aceh tahun 2008 ini mengaku akan senang hati menerima tantangan pria yang telah memerintahkan pembantaian kepada penganut muslim di Myanmar tersebut.
“Kepada media nasional dan internasional, tolong sampaikan tantangan saya ini ke Biksu Wirathu botak itu agar segera berangkat ke Aceh. Kami sangat siap menghadapi pembunuh yang pernah dipenjara hanya setahun saja itu. Saya sangat berniat mengirim dia ke Neraka,” ungkap Hidayat. (TIM)
Aceh Siap Menghadapi Biksu Budhha Radikal Myanmar
Pemuda Aceh Jaya siap melawan Biksu Budhha yang ingin menyerang Aceh dengan alasan membalas dendam atas hukuman cambuk yang jatuh pada warga beragam buhdda beberapa Minggu yang lalu.
Hal ini di sampaikan oleh Sanusi yang merupakan salah satu pemuda Aceh Jaya kepada Liputan Rakyat saat kopi morning di Coffee Acay Calang, Rabu (15/03/2017).
Sanusi juga mengatakan bahwa perkataan biksu Budha radikal tersebut sangat angkuh di media saat ini, kita hanya menanggapi dengan santai semua ancaman dari biksu Budha Myanmar tersebut, karna kita tahu bahwa rakyat Aceh semuanya siap untuk berperang dengan musuh-musuh yang bukan beraqidah agama Islam, apalagi rakyat Aceh sudah dari dulu tertanam dalam darah daging orang Aceh adalah Jihat Fisabilillah, yaitu perang melawan orang kafir, maka jangan coba-coba memancing rakyat Aceh, karna prinsip rakyat Aceh dengan agama jangan kan harta nyawa pun rela dikorbankan demi agama Allah, maka saya rasa rakyat Aceh sudah siap menghadapi peperangan jika Biksu Budhha berani datang ke Aceh, tutupnya, [SSH].
Tanggapan dari pemuda Aceh jaya ini terkait ancaman kedua dari Biksu Budhha Myanmar terhadap rakyat Aceh, sebagai mana kita mengutip ancaman Biksu tersebut di media online, disebut tak ada yang membendung kami ke Aceh.
Biksu yang mendalangi pembantaian ratusan ribu muslim di Rohingya ini berjanji akan membalas perlakuan muslim di Aceh terhadap umat Buddha. Dikutip dari Aljazeera, Wirathu membanggakan pembunuhan massal yang telah dilakukan para pengikutnya.
“Kami telah membantai ratusan ribu muslim di Myanmar, tak ada yang dapat membendung kami ke Aceh,” ujar biksu yang hanya dihukum satu tahun ini.
“Para biksu sudah dibekali kemampuan militer. Kami tidak hanya akan mengusir umat muslim di Myanmar, tapi juga di Asia Tenggara ini. Agar kedamaian tercipta abadi,” ketusnya.
Biksu bernama lengkap Ashin Wirathu itu menyebarkan kebencian ke tengah masyarakat Myanmar. Dia menanamkan ketakutan suatu saat kelompok Muslim minoritas akan menguasai negara yang dulu dikenal dengan nama Burma itu.
Sepuluh tahun lalu, publik belum pernah mendengar nama biksu dari Mandalay tersebut. Pria kelahiran 1968 itu putus sekolah pada usia 14 tahun. Setelah itu, dia memutuskan untuk menjadi biksu.
Nama Ashin Wirathu mencuat setelah dia terlibat dalam kelompok ekstremis antimuslim “969” pada 2001. Karena aksinya, pada 2003 dia dihukum 25 tahun penjara. Namun, pada 2010 dia sudah dibebaskan bersama dengan tahanan politik lainnya.
ASHIN WIRATHU JADI TOKOH MASYARAKAT
Setelah peraturan Pemerintah Myanmar melonggar, Ashin Wirathu makin aktif bersuara di media sosial. Ashin menyebarkan pesan melalui rekaman ceramah yang diunggah di YouTube dan Facebook. Sampai saat ini, dia berhasil menjaring sekira 37 ribu pengikut.
Pada 2012, ketika pertumpahan darah antara Rohingya dan Buddhis terjadi di Provinsi Rakhine, Ashin semakin dikenal dengan pidato penuh amarahnya.
Ceramah dia selalu dimulai dengan kalimat yang berbunyi, “Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah sebagai seorang nasionalis”. Saat ditanya, apakah dia adalah “Bin Laden Burma”, pria itu tidak menampiknya.
KEINGINAN ASHIN WIRATHU
Ashin Wirathu menyebarkan ajaran kebencian dalam setiap ceramahnya. Dia selalu menyasar komunitas Muslim, seringkali dia memojokkan Rohingya. Pria inilah yang memimpin demonstrasi yang mendesak orang-orang Rohingya direlokasi ke negara ketiga.
Ashin juga mengkambinghitamkan kaum Muslim atas bentrokan yang terjadi. Dia terus mengulang alasan tak masuk akal soal tingkat reproduksi Muslim yang tinggi.
Biksu itu mengklaim perempuan Buddhis dipaksa pindah agama. Dia memimpin kampanye yang mendesak Pemerintah Myanmar mengeluarkan peraturan yang melarang perempuan Buddhis menikah dengan pria beragama lain tanpa izin pemerintah. (aljazeera/cnn/bbc).
0 Response to "Bila Berani Menyerang Aceh, Pemuda ini ancam Kirim Biksu Wirathu Ke Neraka"
Post a Comment