Ingat, Membangun Kekuatan Politik Islam Tanpa Pembelokan!
Dakwah Media - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengingatkan umat Islam Indonesia untuk mendukung kekuatan politik Islam. Dengan demikian, umat Islam dapat turut menentukan kebijakan-kebijakan politik di Tanah Air. "Adalah kontradiksi, jika umat Islam menjalankan ibadah menurut tuntunan Islam, namun dalam politik mendukung kekuatan politik sekuler. Bahkan, tidak jarang kekuatan politik sekuler itu bukan hanya tidak simpatik kepada Islam dan umatnya, tetapi juga bersifat anti-Islam," katanya.
(http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/03/14/omt82x361-yusril-ingatkan-muslim-indonesia-untuk-dukung-kekuatan-politik-islam)
Fakta Hegemoni
Perlu diketahui, jarum jam perubahan terus berputar. Tidak ada rezim yang kebal terhadap angin perubahan yang berhembus makin kuat. Sementara masyarakat telah bosan dan lelah dengan kondisi krisis dan tertekan. Masyarakat menginginkan perubahan, bukan janji-janji kosong dan pencitraan. Kebijakan dengan cara pecah belah dan kuasai sangat nyata hidup dalam percaturan politik di masa kini, yang dengan tidak tahu malu dilakukan oleh asing sebagai alat untuk membuat perpecahan.
Orang melihat apa yang dilakukan Amerika dan Barat, dimana semuanya terlihat sebagai langkah serius dan kerja keras untuk menyerang Islam, kemerdekaan dan keadilan. Amerika pun gagal, walau menggunakan segala cara tipu daya yang mungkin dilakukan dan telah mengeluarkan seluruh kekuatan dan mesin pembunuhnya dalam upaya yang sia-sia untuk menghancurkan semangat perubahan yang hari ini kian menggelora. Sehingga inilah yang memaksa Amerika untuk mengganti kebijakan sebelumnya, ini dan itu, agar perubahan umat Islam mampu dipatahkan.
Kontrol kaum kafir barat terhadap kaum muslim dan pengangkatan antek mereka menjadi penguasa terhadap masyarakat, menjadikan rakyat tertindas. Sebab orang yang memerintah mereka, baik dari politisi lama atau pun baru, dinobatkan oleh barat terhadap rakyat untuk menerapkan rencana-rencana barat dan menjamin tidak kembalinya Islam ke tampuk pemerintahan lagi setelah daulah Khilafah lama hancur. Upaya barat itu merupakan pembatasan kembalinya Islam ke pentas internasional, sehingga bencana yang menimpa umat makin hebat akibat lenyapnya pemerintahan Islam.
Intervensi barat yang telanjang adalah mencegah kaum muslim tidak memilih kembalinya Islam ke pemerintahan dan sehingga barat melanjutkan hegemoninya yang berjalan di atas garis peradaban kapitalisme pemilik akidah sekuler pemisahan agama dari kehidupan.
Kesombongan dan keangkuhan Amerika telah merusak dunia. Amerika mengklaim memerangi terorisme, sementara terbukti sejak awal berdirinya, Amerika telah membantai lebih dari satu juta orang Indian—setidaknya menurut statistik—dengan dibakar, disuntik penyakit cacar, TBC dan tifus, serta menguliti kepala mereka dan memamerkannya, di mana Amerika telah melahirkan untuk dunia ini orang-orang seperti vampir Louis Witzel, yang dituduh membunuh ratusan orang India yang memburu mereka seperti binatang! Juga menyuntikkan kepada warga keturunan Afrika di Alabama penyakit menular untuk melakukan eksperimen pada mereka. Dan last but not least, adalah apa yang ada pada berita tersebut, yaitu mengifeksi penyakit menular seksual yang disuntikkan pada mantan tahanan, anak-anak yatim, dan para penderita penyakit mental antara 1945-1965.
Bahkan era modern telah melihat kegilaan pasukan Amerika di Irak dan Afghanistan yang membantai secara keji terhadap laki-laki dan orang tua, serta melanggar kehormatan kaum perempuan. Semua ini menunjukkan mentalitas imperialis yang tegak di atas pembantaian, penghancuran dan penjarahan, dalam rangka mewujudkan keinginannya dan memuaskan keserakahan Amerika.
Angin Perubahan Melawan Upaya Pembelokan
Masyarakat sekarang telah menyadari, rezim neolib yang bercokol di negeri-negeri manapun sama saja, siap mengabdi demi kepentingan Amerika melalui sistem sekuler yang rusak saat ini. Tabir itu telah tersingkap dihadapan masyarakat. Masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan para penguasa dan sistem. Mereka telah bergegas mencari alternatif.
Telah jelas bagi kita, bahwa umat Islam suaranya mulai meninggi. Mereka ingin diperintah dengan Islam dan menginginkan kembalinya daulah Khilafah. Kaum Muslim telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan perbudakan di bawah rezim warisan dari era kolonial. Solusi untuk umat Islam adalah membebaskan diri dari kebijakan kolonial dan penaklukan. Kebijakan bisa berarti penderitaan dan bencana untuk seluruh negeri, baik Muslim maupun non-Muslim. Melanjutkan jalan ini berarti hanya mendapat bencana lebih lanjut dan bencana bagi semua orang.
Sehingga membangun kekuatan politik umat Islam harus bertumpu kepada Aqidah Islam, faktor ini diperlukan untuk persatuan Muslim yang merupakan bagian integral dari Islam. yang mencegah hal ini terjadi adalah rezim politik korup yang melayani kepentingan kolonial.
Oleh: Umar Syarifudin (Syabab Hizbut Tahrir Indonesia)
(http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/03/14/omt82x361-yusril-ingatkan-muslim-indonesia-untuk-dukung-kekuatan-politik-islam)
Fakta Hegemoni
Perlu diketahui, jarum jam perubahan terus berputar. Tidak ada rezim yang kebal terhadap angin perubahan yang berhembus makin kuat. Sementara masyarakat telah bosan dan lelah dengan kondisi krisis dan tertekan. Masyarakat menginginkan perubahan, bukan janji-janji kosong dan pencitraan. Kebijakan dengan cara pecah belah dan kuasai sangat nyata hidup dalam percaturan politik di masa kini, yang dengan tidak tahu malu dilakukan oleh asing sebagai alat untuk membuat perpecahan.
Orang melihat apa yang dilakukan Amerika dan Barat, dimana semuanya terlihat sebagai langkah serius dan kerja keras untuk menyerang Islam, kemerdekaan dan keadilan. Amerika pun gagal, walau menggunakan segala cara tipu daya yang mungkin dilakukan dan telah mengeluarkan seluruh kekuatan dan mesin pembunuhnya dalam upaya yang sia-sia untuk menghancurkan semangat perubahan yang hari ini kian menggelora. Sehingga inilah yang memaksa Amerika untuk mengganti kebijakan sebelumnya, ini dan itu, agar perubahan umat Islam mampu dipatahkan.
Kontrol kaum kafir barat terhadap kaum muslim dan pengangkatan antek mereka menjadi penguasa terhadap masyarakat, menjadikan rakyat tertindas. Sebab orang yang memerintah mereka, baik dari politisi lama atau pun baru, dinobatkan oleh barat terhadap rakyat untuk menerapkan rencana-rencana barat dan menjamin tidak kembalinya Islam ke tampuk pemerintahan lagi setelah daulah Khilafah lama hancur. Upaya barat itu merupakan pembatasan kembalinya Islam ke pentas internasional, sehingga bencana yang menimpa umat makin hebat akibat lenyapnya pemerintahan Islam.
Intervensi barat yang telanjang adalah mencegah kaum muslim tidak memilih kembalinya Islam ke pemerintahan dan sehingga barat melanjutkan hegemoninya yang berjalan di atas garis peradaban kapitalisme pemilik akidah sekuler pemisahan agama dari kehidupan.
Kesombongan dan keangkuhan Amerika telah merusak dunia. Amerika mengklaim memerangi terorisme, sementara terbukti sejak awal berdirinya, Amerika telah membantai lebih dari satu juta orang Indian—setidaknya menurut statistik—dengan dibakar, disuntik penyakit cacar, TBC dan tifus, serta menguliti kepala mereka dan memamerkannya, di mana Amerika telah melahirkan untuk dunia ini orang-orang seperti vampir Louis Witzel, yang dituduh membunuh ratusan orang India yang memburu mereka seperti binatang! Juga menyuntikkan kepada warga keturunan Afrika di Alabama penyakit menular untuk melakukan eksperimen pada mereka. Dan last but not least, adalah apa yang ada pada berita tersebut, yaitu mengifeksi penyakit menular seksual yang disuntikkan pada mantan tahanan, anak-anak yatim, dan para penderita penyakit mental antara 1945-1965.
Bahkan era modern telah melihat kegilaan pasukan Amerika di Irak dan Afghanistan yang membantai secara keji terhadap laki-laki dan orang tua, serta melanggar kehormatan kaum perempuan. Semua ini menunjukkan mentalitas imperialis yang tegak di atas pembantaian, penghancuran dan penjarahan, dalam rangka mewujudkan keinginannya dan memuaskan keserakahan Amerika.
Angin Perubahan Melawan Upaya Pembelokan
Masyarakat sekarang telah menyadari, rezim neolib yang bercokol di negeri-negeri manapun sama saja, siap mengabdi demi kepentingan Amerika melalui sistem sekuler yang rusak saat ini. Tabir itu telah tersingkap dihadapan masyarakat. Masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan para penguasa dan sistem. Mereka telah bergegas mencari alternatif.
Telah jelas bagi kita, bahwa umat Islam suaranya mulai meninggi. Mereka ingin diperintah dengan Islam dan menginginkan kembalinya daulah Khilafah. Kaum Muslim telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan perbudakan di bawah rezim warisan dari era kolonial. Solusi untuk umat Islam adalah membebaskan diri dari kebijakan kolonial dan penaklukan. Kebijakan bisa berarti penderitaan dan bencana untuk seluruh negeri, baik Muslim maupun non-Muslim. Melanjutkan jalan ini berarti hanya mendapat bencana lebih lanjut dan bencana bagi semua orang.
Sehingga membangun kekuatan politik umat Islam harus bertumpu kepada Aqidah Islam, faktor ini diperlukan untuk persatuan Muslim yang merupakan bagian integral dari Islam. yang mencegah hal ini terjadi adalah rezim politik korup yang melayani kepentingan kolonial.
Oleh: Umar Syarifudin (Syabab Hizbut Tahrir Indonesia)
0 Response to "Ingat, Membangun Kekuatan Politik Islam Tanpa Pembelokan!"
Post a Comment