Kedzaliman dengan Mengatasnamakan Rakyat
Dakwah Media - Sekali lagi petani jangan terkecoh dengan pencitraan "pro rakyat" pemerintah anti Islam. Mereka bikin satgas anti pangan, menindak siapa saja yang dianggap melakukan penjualan dengan disparitas harga yang cukup lebar. Alasannya supaya terjadi distribusi keuntungan di level petani, pedagang, dan konsumen. Lalu bagaimana cara melihat persoalan ini?
Sesungguhnya, apa yang dilakukan pemerintah ini justru menunjukkan kegagalan dan kelemahan pemerintah. Mentan, Kapolri, dan Menteri perdagangan telah gagal, bahkan melakukan kedzaliman. Tidak ada kebaikan pada apa yang mereka lakukan.
Geger di sektor pangan ini justru menunjukkan:
(1) Kelemahan pemerintah dalam menciptakan kestabilan pangan, baik dalam hal harga, suplai, dan distribusi. Pemerintah hanya bisa main kayu, sidak sana sidak sini. Pemerintah juga tidak mampu menyediakan kebutuhan pangan dengan harga wajar akibat kalah bersaing dengan swasta. Ibarat persaingan, saat perusahaan swasta berhasil menguasai pasar, meraup untung besar dalam sebuah mekanisme pasar yg fair, sementara itu pemerintah kalah bersaing dan tak berdaya mengatur harga dalam koridor persaingan yang adil , ia segera menangkapi perusahaan swasta itu dan menuduh "melakukan kecurangan".Lah?
Rasulullah saw ketika dikeluhi warga Madinah akibat harga barang yang naik dan diminta menetapkan harga beliau menolak. Sebab penetapan harga sepihak oleh pemerintah adalah kedzaliman. Pemerintah mestinya jika mau fair, harus beli padi dari rakyat dengan harga bagus, dan bersaing secara fair dengan pedagang swasta. Jika pemerintahnya pinter, jago dan handal, ia pasti akan menguasai pasar dan mampu menstabilkan harga, dan membuat disparitas yg wajar. Bukan seenaknya sendiri hajar sana hajar sini. Ibarat pedagang yg kalah saingan yang kemudian main kayu. Sementara PT. Freeport, tidak ditindak, malah pemerintah diam ketakutan.
(2) Penetapan harga (maksudnya disparitas yg lebar) oleh pemerintah baik dengan alasan melindungi konsumen atau produsen adalah kedzaliman. Sekaligus juga menunjukkan kelemahannya.
(3) Beginilah jika negeri kaum Muslim ini tdk diatur dengan syariah, serba salah dan serba haram.
(4)Satgas pangan jika dibuat hanya dengan tujuan seperti di atas justru menunjukkan betapa lemah dan dzalimnya penguasa negeri ini. Barangkali ini hanya langkah politik untuk mencari muka di hadapan para petani yg sebelumnya sudah mereka dzalimi dengan kebijakan neoliberal mereka, mulai dari pencabutan subsidi, pajak naik, listrik naik, perppu ormas, korupsi, dll.
Wahai petani dan rakyat Indonesia jauhilah oleh kalian pemimpin dzalim dan jangan terpedaya dgn pencitraan mereka. (Gus Syam dari hati yang terdalam).
Oleh: Syamsuddin Ramadhan
Sesungguhnya, apa yang dilakukan pemerintah ini justru menunjukkan kegagalan dan kelemahan pemerintah. Mentan, Kapolri, dan Menteri perdagangan telah gagal, bahkan melakukan kedzaliman. Tidak ada kebaikan pada apa yang mereka lakukan.
Geger di sektor pangan ini justru menunjukkan:
(1) Kelemahan pemerintah dalam menciptakan kestabilan pangan, baik dalam hal harga, suplai, dan distribusi. Pemerintah hanya bisa main kayu, sidak sana sidak sini. Pemerintah juga tidak mampu menyediakan kebutuhan pangan dengan harga wajar akibat kalah bersaing dengan swasta. Ibarat persaingan, saat perusahaan swasta berhasil menguasai pasar, meraup untung besar dalam sebuah mekanisme pasar yg fair, sementara itu pemerintah kalah bersaing dan tak berdaya mengatur harga dalam koridor persaingan yang adil , ia segera menangkapi perusahaan swasta itu dan menuduh "melakukan kecurangan".Lah?
Rasulullah saw ketika dikeluhi warga Madinah akibat harga barang yang naik dan diminta menetapkan harga beliau menolak. Sebab penetapan harga sepihak oleh pemerintah adalah kedzaliman. Pemerintah mestinya jika mau fair, harus beli padi dari rakyat dengan harga bagus, dan bersaing secara fair dengan pedagang swasta. Jika pemerintahnya pinter, jago dan handal, ia pasti akan menguasai pasar dan mampu menstabilkan harga, dan membuat disparitas yg wajar. Bukan seenaknya sendiri hajar sana hajar sini. Ibarat pedagang yg kalah saingan yang kemudian main kayu. Sementara PT. Freeport, tidak ditindak, malah pemerintah diam ketakutan.
(2) Penetapan harga (maksudnya disparitas yg lebar) oleh pemerintah baik dengan alasan melindungi konsumen atau produsen adalah kedzaliman. Sekaligus juga menunjukkan kelemahannya.
(3) Beginilah jika negeri kaum Muslim ini tdk diatur dengan syariah, serba salah dan serba haram.
(4)Satgas pangan jika dibuat hanya dengan tujuan seperti di atas justru menunjukkan betapa lemah dan dzalimnya penguasa negeri ini. Barangkali ini hanya langkah politik untuk mencari muka di hadapan para petani yg sebelumnya sudah mereka dzalimi dengan kebijakan neoliberal mereka, mulai dari pencabutan subsidi, pajak naik, listrik naik, perppu ormas, korupsi, dll.
Wahai petani dan rakyat Indonesia jauhilah oleh kalian pemimpin dzalim dan jangan terpedaya dgn pencitraan mereka. (Gus Syam dari hati yang terdalam).
Oleh: Syamsuddin Ramadhan
0 Response to "Kedzaliman dengan Mengatasnamakan Rakyat"
Post a Comment