Mengendalikan Amarah
Pernah marah? Bila jawabnya pernah, itu manusiawi. Saya juga pernah marah dan manusia terbaik sekalipun pernah marah. Yang tidak boleh kita sering marah, karena itu pertanda Anda punya penyakit hati yang parah. Jauhi agar marah tidak menjadi kebiasaan sehingga kita mempunyai sifat pemarah. Ali bin Abi Thalib ra mengingatkan, “Sifat pemarah adalah musuh utama akal.”
Bagaimana mengendalikan marah? Saya punya beberapa pengalaman yang pernah saya lakukan. Boleh jadi tips ini tepat buat sebagian orang, boleh jadi tidak tepat untuk sebagian yang lain. Namun bagi saya tips ini sangat manjur.
Pertama, saat hendak meluapkan kemarahan saya berhitung hingga 33 kali. Bukan hanya berhitung, saya berzikir menyebut nama Allah. Apabila masih marah, saya berzikir lagi 33 kali. Pengalaman saya, bila saya melakukan hingga tiga kali kemarahan mereda dan kata-kata yang keluar lebih tertata.
Kedua, saya selalu berpikir bahwa orang yang menyebabkan marah kepada saya sebenarnya berniat baik. Hanya caranya yang tidak sejalan dengan saya. Saya tanamkan, jangan-jangan cara orang itu yang benar.
Bagaimana bila memang orang itu berniat buruk dan memancing kemarahan saya? Maka saya tanamkan dalam pikiran saya, “Bila saya marah berarti ia telah berhasil menaklukkan saya. Tidak, saya tidak boleh takluk dengan orang yang berniat jahat. Ayo adu kuat! Hehehehe…”
Ketiga, saya berpikir marah itu sifat setan. Dan setan itu terbuat dari api, sedangkan api bisa dikalahkan oleh air. Maka saat saya marah maka kemudian saya mencari air untuk berwudhu atau cuci muka. Apabila tidak manjur saya kemudian mandi, tentu bila memungkinkan.
Coba praktekkan tiga tips ini saat Anda marah. Apabila belum mempan, coba cari tips sendiri. Hehehe… Kemudian dibagi disini agar saya juga mendapat inspirasi dari Anda.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
0 Response to "Mengendalikan Amarah"
Post a Comment