DARI KONSPIRASI KE KONSPIRASI…
Dakwah Media - Kesadaran Barat akan ancaman ideologi Islam dalam hal ini adalah Khilafah, dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan para pemimpin Barat sendiri. Presiden George W. Bush (Jr) pada tahun 2006 pernah mengatakan, "This caluphate would be a totalitarian Islamic empire encompassing all current and former Muslims lands, stretching from Europe to North Africa, the Middle East, and Southeast Asia. " (Khilafah in I akan menjadi imperium Islam Yang totaliter yang akan melintasi negeri-negeri Muslim kini dan dulu, membentang dari Eropa hingga Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tenggara). (www.theinevitablecaliphate.com)
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada tahun 2007 juga pernah mengatakan bahwa tantangan dunia nomor satu adalah konfrontasi Islam dengan Barat. Sarkozy mengatakan, tantangan itu berupa kelompok-kelompok seperti Al-Qaeda, yang hendak merestorasi kembali Khilafah, yang menolak modernitas dan keberagaman (diversity). (www.khilafah.com).
Barat sangat yakin bahwa Islam dan Khilafah akan kembali tegak. Dan mereka sadar, bila hal itu benar-benar terjadi dan umat Islam dunia berhasil dihimpun dalam satu kepemimpinan, maka segala kepentingan mereka akan hancur. Kekhawatiran inilah yang membuat Barat secara membabi buta melakukan serangan ke dunia Islam. Baik itu dilakukan secara soft dengan membuat berbagai konspirasi-konspirasi busuk ataupun secara hard dengan kekuatan fisik langsung sebagaimana yang terjadi di Afghanistan di awal abad 21 yang lalu dan di Suriah sejak tahun 2011 yang lalu sampai hari ini.
Bahkan Menlu Suriah Walid Al Mualim pernah menyatakan, "Kita tahu, orang-orang yang sedang menunggu-nunggu di Suriah dan menuntut tegaknya Negara Khilafah Islam tidak akan pernah berhenti di tapal batas Suriah. Maka dari itu, yang kami lakukan sebenarnya adalah membela Yordania, Libanon dan Turki dengan memperkuat pasukan kami untuk menghadapi kelompok-kelompok teroris itu." (Alwaie, edisi Maret 2014).
Untuk itulah Barat dan para penguasa komprador di negeri-negeri Muslim tidak akan membiarkan satu sel Khilafahpun tumbuh. Mereka berusaha memandulkan jiwa kaum Muslimin dari dakwah dan jihad. Sehingga segala konspirasipun dibuat untuk mematikan cita-cita umat Islam. Pertama, Barat akan memelihara Timur Tengah untuk terus bergejolak, kenapa? Karena umat Islam di Timur Tengah sangat dekat dengan sejarah tegaknya Khilafah, sehingga dengan selalu membuat kawasan tersebut bergejolak maka umat Islam akan disibukkan dengan berbagai konflik sehingga kebangkitan tidak akan terjadi. Dan lagi Barat akan terus memelihara Israel sebagai si pembuat onar dan untuk menjaga kepentingan Barat. Sebut saja konflik Perang Teluk di awal tahun 1990 an, Afghanistan dengan Al-Qaeda pasca bom WTC tahun 2001, Penggempuran Irak, pembajakan Arab Spring, dan yang terakhir adalah perang Suriah dan kemunculan ISIS.
Kedua, War on Terorisme yang secara masif di gaungkan pasca bom WTC 2001. Mau tidak mau memaksa negeri-negeri Muslim larut dalam permainan ini. Yang jelas-jelas menjadikan Islam sebagai musuh bersama apalagi jika secara nyata ingin memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah. Ketiga, Memelihara ketergantungan negeri-negeri Islam pada Barat. Dengan memberikan bantuan berupa hutang bagi negeri-negeri Islam maka para penguasa komprador akan selalu tunduk dengan keinginan Barat, meskipun dalam hal ini nyawa rakyatnya menjadi taruhan. Mereka akan menjadi jongos yang selalu mentaati tuannya.
Yang terakhir adalah politik devide et impera alias adu domba. Barat membuat umat Islam terpecah-pecah. Di Arab umat Islam dibenturkan dengan konflik sunni-syiah. Di Indonesia umat Islam di kotak-kotak menjadi Islam tradisionalis, Islam Moderat dan Islam radikal atau garis keras. Harapannya umat Islam sulit untuk bersatu bahkan umat Islam akan saling jegal sehingga benang merah satas segala penderitaan umat tidak akan pernah bisa ditarik.
Namun sayangnya orang kafir Barat lupa bahwa diatas langit masih ada langit. Umat Islam terus akan berjuang sampai Khilafah yang kedua benar-benar tegak di muka bumi ini. Dan hal itu sudah sangat dekat.
Oleh: Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada tahun 2007 juga pernah mengatakan bahwa tantangan dunia nomor satu adalah konfrontasi Islam dengan Barat. Sarkozy mengatakan, tantangan itu berupa kelompok-kelompok seperti Al-Qaeda, yang hendak merestorasi kembali Khilafah, yang menolak modernitas dan keberagaman (diversity). (www.khilafah.com).
Barat sangat yakin bahwa Islam dan Khilafah akan kembali tegak. Dan mereka sadar, bila hal itu benar-benar terjadi dan umat Islam dunia berhasil dihimpun dalam satu kepemimpinan, maka segala kepentingan mereka akan hancur. Kekhawatiran inilah yang membuat Barat secara membabi buta melakukan serangan ke dunia Islam. Baik itu dilakukan secara soft dengan membuat berbagai konspirasi-konspirasi busuk ataupun secara hard dengan kekuatan fisik langsung sebagaimana yang terjadi di Afghanistan di awal abad 21 yang lalu dan di Suriah sejak tahun 2011 yang lalu sampai hari ini.
Bahkan Menlu Suriah Walid Al Mualim pernah menyatakan, "Kita tahu, orang-orang yang sedang menunggu-nunggu di Suriah dan menuntut tegaknya Negara Khilafah Islam tidak akan pernah berhenti di tapal batas Suriah. Maka dari itu, yang kami lakukan sebenarnya adalah membela Yordania, Libanon dan Turki dengan memperkuat pasukan kami untuk menghadapi kelompok-kelompok teroris itu." (Alwaie, edisi Maret 2014).
Untuk itulah Barat dan para penguasa komprador di negeri-negeri Muslim tidak akan membiarkan satu sel Khilafahpun tumbuh. Mereka berusaha memandulkan jiwa kaum Muslimin dari dakwah dan jihad. Sehingga segala konspirasipun dibuat untuk mematikan cita-cita umat Islam. Pertama, Barat akan memelihara Timur Tengah untuk terus bergejolak, kenapa? Karena umat Islam di Timur Tengah sangat dekat dengan sejarah tegaknya Khilafah, sehingga dengan selalu membuat kawasan tersebut bergejolak maka umat Islam akan disibukkan dengan berbagai konflik sehingga kebangkitan tidak akan terjadi. Dan lagi Barat akan terus memelihara Israel sebagai si pembuat onar dan untuk menjaga kepentingan Barat. Sebut saja konflik Perang Teluk di awal tahun 1990 an, Afghanistan dengan Al-Qaeda pasca bom WTC tahun 2001, Penggempuran Irak, pembajakan Arab Spring, dan yang terakhir adalah perang Suriah dan kemunculan ISIS.
Kedua, War on Terorisme yang secara masif di gaungkan pasca bom WTC 2001. Mau tidak mau memaksa negeri-negeri Muslim larut dalam permainan ini. Yang jelas-jelas menjadikan Islam sebagai musuh bersama apalagi jika secara nyata ingin memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah. Ketiga, Memelihara ketergantungan negeri-negeri Islam pada Barat. Dengan memberikan bantuan berupa hutang bagi negeri-negeri Islam maka para penguasa komprador akan selalu tunduk dengan keinginan Barat, meskipun dalam hal ini nyawa rakyatnya menjadi taruhan. Mereka akan menjadi jongos yang selalu mentaati tuannya.
Yang terakhir adalah politik devide et impera alias adu domba. Barat membuat umat Islam terpecah-pecah. Di Arab umat Islam dibenturkan dengan konflik sunni-syiah. Di Indonesia umat Islam di kotak-kotak menjadi Islam tradisionalis, Islam Moderat dan Islam radikal atau garis keras. Harapannya umat Islam sulit untuk bersatu bahkan umat Islam akan saling jegal sehingga benang merah satas segala penderitaan umat tidak akan pernah bisa ditarik.
Namun sayangnya orang kafir Barat lupa bahwa diatas langit masih ada langit. Umat Islam terus akan berjuang sampai Khilafah yang kedua benar-benar tegak di muka bumi ini. Dan hal itu sudah sangat dekat.
Oleh: Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)
0 Response to "DARI KONSPIRASI KE KONSPIRASI…"
Post a Comment