-->

You Are What You Eat



Dakwah Media - Di dunia yang serba digital ini,  kalau boleh saya pinjam slogan sebuah iklan "dunia dalam genggaman", sehingga bukan sesuatu hal yang mustahil kita bisa menjangkau segala hal tanpa batas yuridis. Karena hanya dengan bekal kuota plus smartphone bisa memg-up date semua peristiwa atau pengetahuan yang ada di seluruh penjuru dunia.  Dan itu bisa dilakukan dimana saja. Murah dan mudah.

Ada sebuah kata-kata bijak "you are what you eat" (kamu adalah apa yang kamu makan), tidak hanya melulu soal makanan yang masuk ke perut kita. Namun lebih dalam lagi yaitu asupan gizi yang diterima pikiran kita. Lebih konkritnya dalam Islam kita diperintahkan untuk mengontrol semua yang masuk ke perut kita hanya dari barang yang halal dan thoyib saja, sehingga kita bisa terhindar dari berbagai macam penyakit.

Demikian hal nya dengan pikiran atau akal atau orang biasa menyebut pemahaman.  Dalam kitab Nidhomul Islam (Peraturan Hidup dalam Islam)  bab pertama Thoriqul Iman (jalan menuju iman) Syeikh Taqiyudin mengatakan bahwa tingkah laku manusia selalu berkaitan erat dengan mafahim/pemahaman yang dimilikinya.

Maka apa yang kita baca,  apa yang kita lihat,  dan apa yang kita dengar sangat berpengaruh dengan apa yang kita pikirkan. Sehingga sangat menentukan bagaimana kita harus bersikap dan berbuat. Ambil contoh kasus yang dialami oleh Habib Rizieq Shihab,  bagi pendukung dan orang-orang yang tahu benar siapa beliau sepak terjang perjuangan nya akan mengatakan bahwa segala kasus yang menimpa HRS adalah upaya kriminalisasi atas kekritisan terhadap pemerintah akhir-akhir ini. Sangat jelas sekali aparat berusaha mencari-cari kesalahan beliau. Namun bagi komunitas yang selalu bergelut dengan media yang selalu mengabarkan sisi negatif Imam Besar FPI ini, ketika tahu aparat menangkap HRS,  mereka akan sangat senang sekali,  meskipun tidak ada keuntungan baginya.

Meminjam istilah ustadz Ismail Yusanto jubir Hizbut Tahrir Indonesia,  ibarat kita ini seperti air di dalam panci, lalu panci dipanaskan di atas tungku, tapi kita tidak panas seperti air-air yang lain. Itu nyaris mustahil. Sebagaimana masyarakat sekarang yang mana pola pikir dan pola sikapnya sangat dipengaruhi oleh media-media yang menjadi konsumsi masyarakat.

Sebenarnya mudah bagi kita untuk memilih makanan apa yang baik untuk pikiran kita.  Dan ini sudah teruji ketika umat Islam melakuka aksi #belaislam.  Ejekan bahkan ancaman, dari dunia nyata dan dunia maya tidak menyurutkan langkah umat Islam untuk membela agamanya.  Pengguna internet saat ini tidak hanya terbatas pada jenjang usia muda saja,  sehingga arus informasi memang sangat cepat bergulir.

Dizaman yang katanya demokrasi, seakan-akan kebebasan berada diatas angin. Memang perkembangan sosial media yang dimotori oleh facebook berkembang sangat pesat,  demikian juga media massa on line. Sajian yang sangat beragam memang sangat memungkinkan masyarakat khususnya umat Islam untuk mendapatkan informasi apapun,  baik itu benar atau salah.

Sehingga tidak salah jika kita harus benar-benar memperhatikan asupan yang masuk ke pikiran kita. Informasi mana yang perlu dan informasi mana yang harus didelete. Sehingga informasi yang obyektif lah yang bisa kita jadikan rujukan.

Satu lagi,  dengan menjaga pikiran kita dari segala asupan buruk,  setidaknya kita juga menjaga aqidah kita. Karena pada dasarnya jika aqidah ini sudah terjaga,  maka kita juga bisa menentukan bagaimana kita harus bersikap di era yang serba bebas ini. Dan kebenaran tidak akan tertukar dengan keburukan,  demikian juga sebaliknya.

Oleh : Endah Sulistiowati (Direktur Muslimah Voice) 

0 Response to "You Are What You Eat"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close