-->

Ulasan Jernih Atas Kegaduhan Oleh Metro Tipu yang Gagal Paham HTI dan Khilafah



Dakwah Media - Nonton Bedah Editorial MI di Metrotv pagi ini (Rabu, 3 Mei) dengan pembedahnya "Mas Djajat" dari Media Group... catatan pribadi...

1) Temanya "Saatnya Bubarkan Ormas Menyimpang" tapi yg dibahas HTI dengan dakwah khilafah😀?

2) Membenturkan HTI dengan Pancasila sangat tidak nyambung. Mengingat selama ini dakwah HTI sangat dialogis dan tidak pernah menyerang Pancasila. Justru yang diketahui dan sering disaksikan bahwa HTI ingin menyelamatkan negeri ini dari keterpecahan dan keterjajahan, seperti bahaya disintegrasi, bahaya neoliberalisme dan neoimperialisme. Apakah itu bukan musuh Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI juga?

3) Narasumber gagal memahami realitas negara2 Tim-Teng yang sekarang sedang bergejolak pasca revolusi Arab. Bagi saya ini fatal, karena dikataka tumbangnya negara2 diktator Tim-Teng karena dakwah khilafah. Padahal kita tahu Orde Baru juga ditumbangkan di Indonesia karena kediktatoran. Kalaupun terakhir muncul ide khilafah di seluruh negeri2 kaum muslimin pasca tumbangnya rezim diktator, itu dikarenakan momentum kesadaran masyarakat bahwa perubahan ke depan tidak boleh dibajak oleh Barat dan AS, tapi harus perubahan hakiki yakni syariah dan khilafah. Disinilah AS menghadapi masalah serius, dimana kepentingan AS tidak sejalan dengan keinginan rakyat. Saya rasa di negeri ini juga mepentingan AS dan Cina selalu dimenangkan atas kepentingan rakyat.

4) Apakah belum jelas tulisan JUBIR HTI Ustadz Ismail Yusanto tentang "Wawasan Kebangsaan HTI"?

5) Bangsa Indonesia punya akar sejarah yang sangat kuat dengan dakwah khilafah dari utusan kekhilafahan Turki Utsmani. Jadi apa yang membuat negeri ini merasa terancam dengan dakwah khilafah? Toh, makin hari dukungan dakwah syariah-khilafah di selurun pelosok nusantara ini semakin besar?

6) Justru HTI sering mengingatkan bahwa Indonesia akan hancur bila masih menerapkan demokrasi. Karena demokrasi adalah jalan bagi neo-liberalisme dan neo-imperialisme.

7) Namun dengan jujur Mas Djajat menyebutkan apa yang ingin menghancurkan demokrasi maka demokrasi boleh menghancurkannya. Hemm.. makin jelas absurd-nya jargon2 demokrasi seperti kebebasan beroendapat dll..

8). Ajakan yang sangat tidak cerdas dari Mas Djajat, mengedepankan subversif pemerintah bukan dialogis.

9) Walau terakhir beliau mengakui bahwa Indonesia negara hukum tidak boleh tindakan anarkisme dikedepankan sebelum adanya ketetapan hakim bahwa HTI melanggar hukum.

(Muhammad Bakri)

0 Response to "Ulasan Jernih Atas Kegaduhan Oleh Metro Tipu yang Gagal Paham HTI dan Khilafah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close