Nyali Megawati Mulai Ciut Hadapi Pilkada 2018
Dakwah Media - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merasa kesulitan mencari sosok pemimpin untuk dimajukan dalam Pilkada 2018 yang berlangsung di 171 daerah.
Curahan hati Megawati itu disampaikan dalam pidato pengumuman bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP untuk Pilgub Bali 2018.
"Memang untuk menelaah, mencari 171 pemimpin yang akan di ajukan oleh PDIP itu, ternyata susah juga," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (11/11).
Megawati mengatakan, sebagai ketua umum, dia harus berhati-hati menentukan pasangan calon yang akan didukung. Berbagai saran dari kader serta aspirasi masyarakat di daerah yang akan dipimpin, menjadi pertimbangan.
Belum lagi, kata Megawati, kapasitas calon dengan melihat hasil fit and proper test, ada faktor lain yang harus dipikirkan, yaitu soal elektabilitas. Faktor itu menentukan apakah calon pemimpin diminati berbagai kalangan atau tidak.
"Itu yang membuat ternyata tak mudah. Saya katakan pada diri saya sendiri, bukan subjektif tapi objektif. Jadi tak ada like or dislike," kata Megawati.
Selain itu, Megawati mengakui dalam mengambil keputusan soal calon, dirinya juga merasa khawatir ketika partai lain sudah menentukan atau mengumumkan calon.
"Makanya kalau melihat di koran ada partai ini atau gabungan partai sudah punya calon ini, saya sudah mulai ciut saja," kata Megawati.
Walaupun demikian, Megawati menjelaskan hal itu tidak menjadi masalah karena siapapun yang akan dipilih, dirinya yakin calon tersebut akan mampu memberi kemenangan bagi partainya.
PDIP baru saja mendeklarasikan Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bali periode 2018-2023.
Sebelumnya, PDIP juga telah mendeklarasikan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas untuk Pilgub Jawa Timur dan pasangan Nurdin Abdullah MAGR dan Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulawesi Selatan 2018. [cnn]
Curahan hati Megawati itu disampaikan dalam pidato pengumuman bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP untuk Pilgub Bali 2018.
"Memang untuk menelaah, mencari 171 pemimpin yang akan di ajukan oleh PDIP itu, ternyata susah juga," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (11/11).
Megawati mengatakan, sebagai ketua umum, dia harus berhati-hati menentukan pasangan calon yang akan didukung. Berbagai saran dari kader serta aspirasi masyarakat di daerah yang akan dipimpin, menjadi pertimbangan.
Belum lagi, kata Megawati, kapasitas calon dengan melihat hasil fit and proper test, ada faktor lain yang harus dipikirkan, yaitu soal elektabilitas. Faktor itu menentukan apakah calon pemimpin diminati berbagai kalangan atau tidak.
"Itu yang membuat ternyata tak mudah. Saya katakan pada diri saya sendiri, bukan subjektif tapi objektif. Jadi tak ada like or dislike," kata Megawati.
Selain itu, Megawati mengakui dalam mengambil keputusan soal calon, dirinya juga merasa khawatir ketika partai lain sudah menentukan atau mengumumkan calon.
"Makanya kalau melihat di koran ada partai ini atau gabungan partai sudah punya calon ini, saya sudah mulai ciut saja," kata Megawati.
Walaupun demikian, Megawati menjelaskan hal itu tidak menjadi masalah karena siapapun yang akan dipilih, dirinya yakin calon tersebut akan mampu memberi kemenangan bagi partainya.
PDIP baru saja mendeklarasikan Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bali periode 2018-2023.
Sebelumnya, PDIP juga telah mendeklarasikan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas untuk Pilgub Jawa Timur dan pasangan Nurdin Abdullah MAGR dan Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulawesi Selatan 2018. [cnn]
0 Response to "Nyali Megawati Mulai Ciut Hadapi Pilkada 2018"
Post a Comment